FKUB Boyolali Tolak ‘People Power’

Pembacaan deklarasi damai Pemilu 2019 oleh Bawaslu Boyolali di Pendapa Gedhe Boyolali, Senin Oktober 2018. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUSJATENG – BOYOLALI- Ketua FKUB Kabupaten Boyolali, Habib Masturi mengimbau seluruh pemimpin agama tetap patuh dengan keputusan KPU terhadap hasil Pemilu 2019.


Habib Masturi juga menilai bahwa ajakan people power bukan tindakan kemaslatan untuk bangsa Indonesia.
“Seluruh pimpinan umat Islam dan agama lain harus bersatu bersama rakyat menolak people power oleh oknum yang tidak bertanggung jawab pada tanggal 22 Mei 2019,” katanya, Kamis (16/5/2019)sore.

Lebih lanjut Habib Masturi mengatakan, apapun keputusan KPU pada 22 Mei 2019 mendatang harus dipatuhi sehingga seluruh masyarakat tetap harus kembali menjalin silahturahmi dan menjaga negara tetap kondusif.

“Kami tokoh pimpinan agama di Boyolali sepakat mematuhi apapun keputusan KPU tanggal 22 Mei mendatang dan mendukung KPU serta menolak people power dan segala hasutan oleh sekelompok oknum yang tidak bertanggungjawab,” katanya.

Jika memang ada pihak yang menganggap hasil penetapan KPU tidak sesuai keinginannya, ia berharap menggunakan sistem yang sudah disepakati bersama bangsa indonesia. ” Tolak people power dan semua propagandanya karena hanya akan memecah belah bangsa indonesia. Seluruh umat islam dan umat agama lain bersatu dan tidak mudah terpancing,” katanya.

Mari kita menciptakan kondisi sejuk dan damai di Boyolali serta Indonesia. “Paska pemilu 2019 kita jadikan Boyolali daerah yang damai di Indonesia dan menjadi contoh untuk daerah lainnya demi NKRI,” pungkas Habib Masturi.

Seperti diketahui, Ketua Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Amien Rais menyerukan pengerahan people power bila pemilu curang. Amien meminta saksi, simpatisan, dan pendukung Prabowo-Sandi untuk mengawasi dan melaporkan kecurangan pemilu melalui telepon genggamnya.

“People power yang paling ringan ya HP (handphone). Rakyat punya HP. Itu senjata kita,” kata Amien Rais seusai memberikan suara di TPS 123, Condong Catur, Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu, 17 April 2019 lalu seperti yang diberitakan Medcom.

Majelis Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) ini mendorong agar seluruh saksi kubu 02 untuk memfoto formulir C1. Ia mengimbau agar hasil perhitungan TPS turut didokumentasikan. Cara ini mudah untuk mendeteksi kecurangan.

“Imbauan saya untuk semua anak bangsa begitu selesai, C1 plano diamankan. Kalau ada yang kurang diperiksa kembali,”tegas Amien.

Mantan Ketum PAN ini mendorong saksi dan relawan nomor 02 untuk mendokumentasikan hasil dan proses perhitungan suara dari tingkat TPS hingga KPU Provinsi.

Pihaknya tak segan melalukan people power di lapangan kalau sampai terbukti ada kecurangan yang terukur, sistematis, dan masif. Namun, ia yakin pemilu saat ini berjalan jujur dan tidak terjadi kecurangan.

“Mudah-mudahan yang kita khawatirkan terjadi kecurangan tidak ada,” katanya. Ia optimistis paslon nomor dua menang dengan perolehan suara sebanyak 57 persen.

Namun, kemudian Amien menyerukan agar gerakan people power diganti dengan gerakan kedaulatan rakyat. Hal tersebut diungkap Amien saat melakukan pidato penutupan dalam acara ‘Mengungkap Fakta-fakta Kecurangan Pilpres 2019’ di Grand Sahid Jaya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019).

Amien sebagaimana dilansir Suara mengajak para peserta untuk mendoakan anggota BPN yang baru ditahan kepolisian, Eggi Sudjana. Menurutnya Eggi ditahan karena people power, karena itu Amien menggantinya dengan kalimat kedaulatan rakyat.

“Ini sudah azan, jadi sebelum doa saya ingatkan Eggi Sudjana ditangkap polisi karena bicara poeple power tapi kita gunakan gerakan kedaulatan rakyat,” ujar Amien di Sudirman, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019).