FOKUS JATENG-BOYOLALI-Polres Boyolali menggelar apel gelar pasukan Operasi Ketupat Candi 2019 di halaman mapolres setempat Selasa 28 Mei 2019. Ada enam pos pengamanan (pospam) yang dibangun Polres Boyolali di jalur mudik Lebaran 2019.
Sementara pengamanan arus mudik Lebaran tahun ini lebih dikonsentrasikan pada jalur jalan tol. Meski demikian, jalur arteri tetap dilakukan pengamanan juga. “Untuk jalan tol masih banyak fasilitas yang belum lengkap, seperti rest area yang masih minim dan penerangan. Tapi kali ini kerjasama dengan elemen bagaimana mempersiapkan rest area sehingga bisa untuk istirahat (pemudik),” terang Kapolres Boyolali AKBP Kusumo Wahyu Bintoro.
Dalam pengamanan arus mudik dan balik Lebaran tahun ini, Polres Boyolali membangun 6 Posko pengamanan, dua pos pantau dan satu pos pelayanan terpadu. Pospam tersebut antara lain di Ampel, terminal bus Sunggingan, depan pasar Boyolali, pertigaan Bangak, exit tol Boyolali dan di jalur alternatif Boyolali Utara. Kemudian pos pantau di antaranya di pertigaan Wika, Mojosongo, Boyolali.
Ditegaskan dia, Posko-posko tersebut untuk memastikan kenyamanan pemudik saat melintasi wilayah Boyolali. Tak hanya di jalur tol, tetapi juga di jalan arteri. “Harapannya untuk kali ini lebih aman, nyaman dan tenang sehingga masyarakat bisa melaksanakan pulang ke kampung halaman atau mudik melewati wilayah Kabupaten Boyolali dengan perasaan aman, tenteram dan nyaman,” tandasnya.
Apel gelar pasukan Operasi Ketupat Candi 2019 di Mapolres Boyolali, dengan Inspektur Upacara Wakil Bupati Boyolali, M. Said Hidayat. Apel diikuti jajaran TNI, Polri dari berbagai satuan, Dinas Perhubungan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Pemadam Kebakaran serta organisasi masyarakat.
Wakil Bupati (Wabup) Boyolali M. Said Hidayat, mengajak masyarakat Boyolali untuk menjaga stabilitas keamanan. Mengingat perayaan Hari Raya Idul Fitri 1440 Hijriah bertepatan dengan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-172, Kabupaten Boyolali.
“Maka tetaplah jaga kerukunan di antara masyarakat, jaga semangat persatuan diantara kita semua, tetap suarakan irama kedamaian, biarkan rasa aman tumbuh diantara masyarakat. Sukses membangun Boyolali dengan terjaga stabilitas kenyamanan rasa aman,” terangnya.
Setelah upaacara, juga dilakukan pemusnahan minuman keras (Miras) sebanyak 3.000 botol yang berhasil terjaring selama beberapa bulan yang lalu.