250 Atlet Tarung Drajat Bakal Berlaga di Ajang Kejurprov Jateng di Boyolali

Atlet tarung draiajt siap berlaga di Kejurprov di Boyolali. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Sebanyak 250 atlet olah raga beladiri Tarung Drajat akan bertarung alam kejuaraan tingkat provinsi (Kejurprov) Jawa Tengah di Boyolali. Mereka atlet dari pelajar tingkat SD hingga kelas umum atau bebas.

Ketua Panitia, Edy Cahyono Setiarto, mengatakan kejuaraan tarung derajat tingkat Provinsi Jateng ini akan berlangsung di gedung Balai Sidang Mahesa, Boyolali. Digelar mulai tanggal 4 hingga 7 Juli 2019 mendatang.

“Diikuti atlet-atlet tarung derajat dari 22 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah. Akan diikuti oleh sekitar 250 atlet di wilayah Jawa Tengah,” ujar Edy Cahyono Setiarto, kepada para wartawan disela-sela latihan tarung derajat di Balai Desa Teras, Kecamatan Teras, Boyolali, Minggu 16 Juni 2019.

Untuk kejuaraan tingkat provinsi ini, kata dia, ada berbagai kelas yang akan dipertandingkan. Yakni, dari kelas tingkat SD, SMP, SMA dan kelas bebas untuk umum. Pihaknya berharap, dengan digelarnya Kejurprov di Boyolali ini akan semakin memasyarakatkan olahraga beladiri tarung derajat di Boyolali. Pasalnya, olahraga ini merupakan olahraga baru.

“Harapakan kami olahraga beladiri tarung derajat ini semakin dikenal masyarakat Boyolali. Kemudian mereka bisa ikut bergabung dalam mengembangkan dan memajukan olahraga ini,” harap dia.

Selain itu, dengan terlibat di olahraga ini diharapkan juga akan mengalihkan kegiatan anak muda dari yang negatif ke yang positif. “Dengan masuknya olahraga tarung derajat di Boyolali ini, kami berharap dapat menarik simpati kalangan muda. Karena khususnya di Boyolali, olahraga ini tergolong masih baru,” jelas dia.

Sementara itu, Danang Tri Wahyudi, pelatih Tarung Derajat di Boyolali menjelaskan, dalam Kejurprov nanti, pertandingan kategori SD usia mulai dari 8 – 10 tahun dan 10 tahun – 12 tahun. Kemudian kategori kedua yakni, kelas SMP dari usia 12 sampai 14 tahun. Sedangan kategori ketiga yakni untuk pelajar SMA, kelas 37,1 kilogram sampai 41 kg dan kelas yang paling atas 61,1 kg sampai 65 kg. Kelas tersebut baik untuk putra dan putri.

“Untuk pelajar tingkat SMA, nanti yang lolos akan mewakili Jateng ke ajang POPNas (Pekan Olaraga Pelajar Nasional) di Papua,” imbuh dia.

Di kategori senior, lanjut dia, nantinya juga tak akan kalah seru. Di kelas ini, nantinya juga akan menjadi ajang seleksi bagi atlet yang maju mewakili Jateng di ajang Pra PON di Bandung, Jabar.  “Maka, kami berharap para petarung yang akan diseleksi ini bener-benar mempersiapkan diri dengan baik. Jadi mulai sekarang harus banyak berlatih dan memperbaiki fisik dan mentalnya,” imbau dia.