FOKUS JATENG-BOYOLALI-Kepulan asap membumbung tinggi puncak Gunung Merapi, Kamis pagi 20 Juni 2019. Hal itu bersamaan dengan guguran lava dan awan panas dari puncak Merapi sekira pukul 09.17 WIB.
Guguran lava disertai awan panas sejauh 1.200 meter itu terpantau dari Pos pengamanatan gunung Merapi Desa Jrakah, Kecamatan Selo. Guguran lava dan awan panas yang mengarah ke Kali Gendol itu juga sangat terlihat jelas dari rekaman monitor CCTV milik Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta yang ada disana.
Cuaca yang cerah membuat kepulan asap putih itu sangat terlihat jelas. Dari puncak gunung Merapi, ketinggian asap tersebut mencapai kurang lebih 500 meter dan mengarah kearah selatan yang merupakan hulu Kali Gendol.
Petugas Pos Pengamatan gunung Merapi Jrakah, Kecamatan Selo, Ahmad Sopari menyatakan guguran lava disertai awan panas tak hanya sekali. Berdasarkan data pengamatan periode Kamis Dini hari pukul 00.00-06.00, guguran lava terjadi sebanyak 4 kali.
“ Kepulan asap yang paling telihat jelas hanya pagi ini (Pukul 09.17 WIB),” katanya.
Meski guguran lava dan luncuran awan panas kerap terjadi, namun status gunung Merapi masih berada dilevel dua atau waspada. Aktifitas warga masyarakat dilereng Merapi masih aman. Hanya saja, untuk kegiatan pendakian masih ditutup untuk umum.
“ Masyarakat yang beraktifitas di kali Gendol diharapkan meningkatkan kewaspadaannya. Terutarama yang berada dihulu,” ujarnya.
Sementara itu, Rahmanta, 40, warga Mojosongo yang kebetulan tengah berkunjung ke Selo, melihat aktifitas masyarakat tetap tetang. Meski guguran lava pijar kerap dan awan panas kerap terjadi namun tak ada hujan abu yang mengganggu aktifitas masyarakat.
“ Saya juga masih nyaman main ke Selo,” pungkasnya.