FOKUS JATENG-BOYOLALI-Dalam rangka meningkatkan pelayanan bagi jamaah haji dan petugas haji peserta JKN-KIS pada periode keberangkatan haji tahun 2019, BPJS Kesehatan Boyolali membuka layanan pendaftaran, perubahan data, pemberian informasi dan penanganan pengaduan melalui keberadaan Mobile Customer Service dan Anjungan Mobile JKN di asrama haji Donohudan Boyolali.
Diharapkan hal ini dapat lebih memberikan kemudahan khususnya bagi jamaah ataupun petugas haji peserta JKN-KIS yang membutuhkan layanan administrasi program JKN maupun informasi langsung dari petugas BPJS. Kepala Seksi Promosi dan Pelayanan Asrama Haji Donohudan, Joko Pujiono menyambut baik kehadiran anjungan mobile JKN dan mobile customer service BPJS Kesehatan.
Kehadiran JKN-KIS bagi jamaah haji tentunya memberikan rasa aman beribadah, apalagi hal tesebut juga dihimbau oleh Komisi IX DPR RI serta didukung oleh Dinas Kesehatan Provinsi serta Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah.
“Apabila jamaah haji membutuhkan pelayanan kesehatan, maka tetap dilayani secara berjenjang, Dalam hal ini tentunya kami membutuhkan kehadiran petugas BPJS Kesehatan agar pelayanan kesehatan bagi jamaah haji maupun petugas haji dapat diberikan secara optimal,” ujar Joko.
Sebelumnya Kepala BPJS Kesehatan Cabang Boyolali, Juliansyah menyampaikan bahwa mayoritas jamaah haji adalah mereka yang lanjut usia serta menderita penyakit kronis, baik itu hipertensi ataupun diabetes mellitus sehingga membutuhkan akses pelayanan kesehatan yang lebih dibandingkan dengan yang lain.
“Kami berharap dengan adanya anjungan JKN dan mobil customer service ini dapat mempermudah akses informasi bagi jamaah maupun petugas haji JKN-KIS,” ujar Juliansyah.
Ia mengingatkan jamaah haji yang menderita penyakit kronis agar tidak lupa membawa serta obat kronisnya selama menjalankan ibadah haji di tanah suci. Bagi jamaah haji yang belum mengambil obat bagi penyakit kronisnya tentunya bisa mengambil di FKTP terdekat dengan asrama haji Donohudan, sedangkan bagi yang lupa membawa obatnya, hal tersebut tidak bisa ditanggung oleh Program JKN-KIS.
“Apabila obatnya memang belum diberikan tentunya bisa diambil di FKTP terdekat dengan asrama haji karena hal tersebut masih termasuk dalam manfaat Program JKN-KIS yang ditanggung. Namun jika peserta lupa membawa obatnya hal tersebut tidak bisa ditanggung lagi oleh Program JKN-KIS karena obatnya sudah diberikan. Oleh sebab itu sangat penting bagi FKTP asal agar melakukan edukasi ke peserta JKN-KIS yang melaksanakan ibadah haji tahun ini agar memberikan obat kronisnya sebelum jamaah haji berangkat dan mengingatkan agar jangan lupa dibawa. Keluarga dan pendamping jamaah haji juga wajib mengingatkan,” jelas Juliansyah.
Budi Widodo, dokter yang bertugas di klinik asrama haji Donohudan menyampaikan bahwa pihak Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) telah menyiapkan obat emergency apabila dibutuhkan oleh jamaah haji. “Kami telah menyiapkan obat-obat untuk kasus emergency yang sekiranya dibutuhkan apabila kondisi kesehatan jamaah haji menurun sebelum keberangkatan menuju tanah suci,” jelas Budi Widodo.
Juliansyah mengharapkan agar pelaksanaan ibadah haji tahun ini dapat berjalan lancar dan jamaah haji tetap mendapatkan pelayanan kesehatan secara optimal baik saat keberangkatan maupun saat kepulangan haji.