Warga Selo Boyolali Ikuti Mitigasi Bencana Erupsi Merapi

Warga Selo Boyolali mengikuti mitigasi bencana erupsi Merapi. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Hingga saat ini pertumbuhan kubah lava di Gunung Merapi masih terus bergejolak. Gunung aktif yang berada di sisi sebelah barat Kabupaten Boyolali dengan tenang masih menunjukan aktivitasnya sejak dinyatakan berada di level 2 atau Waspada. Masyarakat yang berada di radius 3 kilometer (km) dari puncak Gunung Merapi harus bersiap dengan segala kemungkinan yang terjadi.

Beberapa relawan dari di Tempat Penampungan Pengungsi Sementara (TPPS) yang berada di Desa Tlogolele; Kecamatan Selo menjemput para masyarakat yang berada tidak jauh dari puncak Gunung Merapi. Para relawan langsung menuju dan melakukan jemput bola untuk mengungsikan masyarakat di dua dukuh yakni Dukuh Stabelan dan Dukuh Takeran. Evakuasi tersebut menggunakan kendaraan roda empat untuk bisa menampung pengungsi.

Setelah pengungsi sudah berada di dalam kendaraan, mereka dibawa ke TPPS Tlogolele untuk dievakuasi terkait dengan pengungsi yang mengalami luka. Di barak pengungsian, mereka pendapatkan perawatan medis serta mendapatkan makanan dari dapur umum yang telah tersedia.

Seperti itu sedikit gambaran dari gelar gladi penanggulangan erupsi Gunung Merapi yang diselenggarakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Tengah dan BPBD Kabupaten Boyolali di TPPS Desa Tlogolele; Kecamatan Selo pada Selasa (10/7).

Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Kabupaten Boyolali, Bambang Sinungharjo mengungkapkan bahwa gladi lapang ini intinya adalah untuk kesiapsiagaan masyarakat, para pemangku kepentingan, pelaku baik itu relawan, pemerintan desa dalam rangka penanggulangan bencana alam khususnya erupsi Gunung Merapi.

“Kita memberikan gladi seolah-olah terjadi bencana yang dalam hal ini nanti melibatkan kluster dapur umum, kluster angkutan perhubungan, kluster komunikasi, kluster kesehatan.,” ujar Sinung.

Ditambahkan, para pengungsi kini menggunakan sistem Sister Village atau Desa Bersaudara antara Desa Klakah; Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali dengan Desa Gantang; Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang dalam menghadapi bencana Gunung Merapi. Ada pula Desa Tlogolele; Kecamatan Selo dengan Desa Mertoyudan di Kabupaten Magelang.

Oleh karena itu kegiatan ini sudah didukung dari TNI/Polri, Tagana, PMI, dan sejumlah dinas terkait. “Ini sudah ada MoU [Nota Kesepahaman} sehingga ini kita praktekkan khusus di dua desa,” jelasnya.