FOKUS JATENG-WONOGIRI-Sendang Siwani yang terletak di Selogiri, Wonogiri, Jawa Tengan merupakan salah satu tempat populer bagi para calon anggota legislatif (caleg) untuk ngalap berkah agar sukses dalam Pemilu. Bukan hanya caleg, Jokowi yang kini Presiden RI dan Rina Iriani, mantan Bupati Karanganyar, menurut informasi juga pernah berkunjung di Sendang Siwani.
Sendang Siwani selama ini memang dikenal sebagai tempat yang dianggap keramat untuk ngalap berkah. Pada hari-hari ini, objek wisata spiritual yang terletak di Dusun Matah, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri menjadi salah satu sasaran para caleg.
Juru kunci Objek Wisata Spiritual Sendang Siwani, Yatiman kepada FBM mengatakan objek wisata yang dijaganya cukup banyak pengunjung. “Banyak pejabat yang datang ke tempat ini. Tapi yang jelas beberapa pejabat negara datang ke Sendang Siwani. Mereka datang. Ketika ditanya, dijawab ingin tirakat. Gitu aja,” ujarnya.
Kedatangan para pejabat, kata Yatiman, tidak memandang waktu. Ada yang datang pagi, siang, tengah malam maupun menjelang pagi. “Pak Jokowi, sekitar Desember tahun 2013 lau juga pernah datang ke Sendang Siwani sekitar pukul 02.00 WIB,” jelasnya.
Juru kunci Sendang Siwani sepuh, Supardi, menambahkan tiap Kamis malam lokasi itu selalu ramai pengunjung. Di Kompleks Sendang Siwani terdapat dua tempat untuk berkumpul para pengunjung. Satu tempat di bawah pohon dan satu lagi di barat petilasan Raden Mas Said. Di sekitar petilasan juga terdapat tempat pembakaran.
Selain bertirakat dan berdoa bersama pengunjung objek wisata, sebagian pejabat juga melakukan ritual berendam di sungai. Tepatnya di lokasi tempuran atau tempat bertemunya hilir berbagai sungai di satu titik di Desa Manjung, Kecamatan Wonogiri.
Selain Sendang Siwani, ada beberapa tempat di Wonogiri yang menjadi objek spiritual seperti Kahyangan di Kecamatan Tirtomoyo, Pantai Sembukan di Kecamatan Paranggupito, Sendang Sinangka di Desa Keloran, Kecamatan Selogiri dan di makam Keblokan, Desa Sendangijo, Kecamatan Selogiri.
Sendang Siwan, merupakan petilasan Raden Mas Said (KGPAA Mangkunagara I) saat melakukan gerilya melawan VOC serta pihak Mataram yang saat itu berada di pihak VOC. Konon di sendang (‘sendang’ dalam bahasa Jawa berarti kolam atau danau kecil) inilah Raden Mas Said mendapatkan petunjuk dari Yang Mahakuasa mengenai strategi untuk meraih kemenangan dalam perang melawan penjajah.
Menurut penuturan Demang Supardi, Juru Kunci Sepuh Sendang Siwani, suatu saat Raden Mas Said atau Pangeran Sambernyawa mengalami kekalahan ketika perang melawan VOC. Beliau bersama pasukannya bersembunyi di suatu tempat di dekat sebuah sumber air. Ketika beliau sedang samadi, pada saat yang sama ada dua ekor kerbau jantan sedang berkelahi, seekor kerbau muda melawan seekor kerbau besar dan kekar.
Kerbau yang muda kalah berkelahi sampai tanduknya sengkleh (rusak) satu dan kemudian berlari menuju ke sumber air yang ada di dekat Raden Mas Said dan meminumnya. Setelah minum air sumber tadi sang kerbau muda yang kalah menjadi berani dan berkelahi lagi dengan kerbau jantan yang lebih besar tadi. Akhirnya kerbau muda tadi menang dan mengejar kerbau yang lebih besar tadi melarikan diri sampai terbirit-birit.
Mengamati hal tersebut, Raden Mas Sahid merenung dan mendapatkan cara untuk membangkitkan kembali semangat anak buahnya. Peristiwa yang disaksikan tadi diceritakan kepada anak buahnya, dan dikatakan bahwa kalau meminum air tersebut akan timbul keberanian lagi dan bisa menang melawan kompeni (VOC). Kemudian Raden Mas Said dan seluruh anak buahnya meminum air dari sumber air tersebut, semangat dan keberanian tumbuh lagi untuk berperang melawan kompeni.
Raden Mas Sahid dan anak buahnya menyusun strategi untuk mengalahkan Kompeni. Kemudian terjadilah perang antara pasukan Raden Mas Sahid dengan tentara VOC. VOC kalah dan melarikan diri dikejar oleh pasukan Raden Mas Sahid. Sejak itulah sumber air tersebut diberi nama SENDANG SIWANI. Wani adalah bahasa Jawa yang berarti berani.