FOKUS JATENG-KLATEN-Mengejar Universal Health Coverage (UHC) tahun ini, BPJS Kesehatan Cabang Boyolali mengoptimalkan penggunaan dropbox di kecamatan untuk menyisir warga yang berlokasi jauh dari kantor BPJS Kesehatan.
Acara yang bertajuk Monitoring dan Evaluasi Pendaftaran Program JKN-KIS Melalui Dropbox di Kecamatan se-Kabupaten Klaten diselenggarakan pada hari Kamis (18/07). Adapun pihak yang diundang yaitu seluruh PIC (Person In Charge) dropbox di kecamatan Kabupaten Klaten serta perwakilan dari PT. POS Klaten.
Dalam acara tersebut Indra Martyas Wihardini selaku Kepala BPJS Kesehatan Kantor Kabupaten Klaten kembali menyampaikan peran aktif anggota Komunitas. “Keberhasilan Program JKN-KIS dan terwujudnya UHC di Kabupaten Klaten memerlukan dukungan penuh dari pemerintah, seluruh stakeholder dan peran serta dari seluruh komponen masyarakat, termasuk bapak dan ibu yang bertugas di kantor Kecamatan” jelas Indra.
Lebih lanjut Indra menjelaskan bahwa diperlukan kerja sama untuk menggerakkan masyarakat agar sadar dan ikut bertanggung jawab menjaga kesehatan diri, keluarga, dan masyarakat di lingkungannya serta mendaftarkan diri dan anggota keluarga menjadi peserta JKN-KIS dan membayar iuran tepat waktu.
Indra menyampaikan strategi dalam mempercepat UHC yaitu dengan pengoptimalan pendaftaran melalui kanal Dropbox di Kecamatan dan Mobile Customer Service (MCS). Pada bulan-bulan sebelumnya MCS menyapa warga di kecamatan-kecamatan secara terjadwal. Pada triwulan pertama tahun ini MCS sudah terlaksana di kantor-kantor kecamatan, untuk triwulan kedua dilaksanakan di tempat-tempat ramai misalnya di rumah sakit yang berada di tengah kota.
Di triwulan ketiga MCS telah dijadwalkan ke desa-desa yang penduduknya masih banyak yang belum menjadi peserta JKN-KIS terutama yang masuk kategori PBPU potensial yaitu para wirausaha mandiri, seperti pedagang, petani, dan sebagainya.
Untuk kanal pendaftaran melalui dropbox, Indra menambahkan bahwa dengan adanya dropbox ini memberikan kemudahan akses pendaftaran bagi warga yang rumahnya jauh dari kantor BPJS Kesehatan. Selain itu menurutnya adanya dropbox ini memangkas waktu tunggu antrian di kantor serta menghindari praktik percaloan.
“Warga tidak perlu lagi datang jauh-jauh ke kantor dan antri untuk mendaftar menjadi peserta Program JKN-KIS. Cukup datang ke kantor Kecamatan kemudian melengkapi persyaratan dan tinggal dimasukkan ke dalam dropbox. Berkas yang dimasukkan ke dalam dropbox akan diambil oleh petugas POS untuk diserahkan kepada BPJS Kesehatan,” katanya.
Untuk kewajiban melampirkan Autodebet bagi pendaftar baru, calon peserta dapat meminta ke bank mitra padanan terdekat dengan tempat tinggal. Secara umum untuk Kabupaten Klaten mayoritas adalah bank BRI, namun hal tersebut dikembalikan kepada masing-masing calon peserta.
“Demi mengejar UHC di Kabupaten Klaten tahun ini, kami berupaya memberikan kemudahan akses pendaftaran dan untuk itu kami mengharap bantuan dari pihak Kecamatan untuk dapat menyosialisasikan MCS maupun dropbox ke warganya masing-masing,” ungkap Indra.
Pada pihak lain, Bonu Tri Wijayanto selaku Manajer Penjualan PT. POS Indonesia Cabang Klaten mengungkapkan kesediaannya untuk berpartipasi melalui dropbox di kecamatan. Ia mendukung percepatan UHC di Kabupaten Klaten.
“Untuk lebih efisien, mohon setiap PIC dropbox yang tergabung dalam grup whatsapp dapat menginfokan kepada kami di kecamatan mana saja yang terdapat berkas pendaftaran peserta. Kami siap mengambil berkas pendaftaran peserta di kecamatan untuk kami teruskan ke BPJS Kesehatan Kantor Kabupaten Klaten pada hari itu juga,” ujar Bonu.
Pada acara tersebut dibagikan pula banner yang berupa himbauan dari Bupati Klaten untuk mendaftar program JKN-KIS. Per akhir Juni capaian kepesertaan Program JKN-KIS di Kabupaten Klaten telah mencapai 91,32% yang artinya kurang 3,68% lagi untuk mencapai UHC. Bupati Klaten Sri Mulyani sebelumnya telah menyampaikan keinginannya untuk mewujudkan UHC di Kabupaten Klaten pada tahun ini. Suatu daerah dapat dikatakan UHC jika lebih dari 95% penduduknya terdaftar ke dalam Program JKN-KIS.