Ibu Penganiaya Anak hingga Meninggal Dibawa ke RSJ

FOKUSJATENG – BOYOLALI – Seorang ibu yang telah menganiaya anaknya hingga meninggal dunia, Siti Wakidah (30) akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Jiwa Solo. Polres Boyolali membawa Siti ke RSJ setelah mengetahui kondisi kejiwaan Siti.

Sekadar kilas balik, Siti Wakidah telah melakukan penganiayaan terhadap anak kandungnya sendiri, yakni F (6) hingga meninggal dunia, di rumahnya, Dukuh/Desa Tanduk, Kecamatan Ampel Boyolali, pada tanggal 1 Juli 2019.

“Iya, (tersangka) akan kami periksakan kondisi kejiwaannya,” ujar Kasat Reskrim Polres Boyolali, Iptu Mulyanto mewakili Kapolres Boyolali, AKBP Kusumo Wahyu Bintoro. Selasa (23/7/2019)

Tersangka Siti Wakidah didampingi oleh Kanit IV Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reskrim Polres Boyolali Ipda Joko Purwadi, berangkat dari Mapolres pada pukul 08.30 WIB.
Menurut Iptu Mulyanto, Upaya pemeriksaan ke psikiater tersebut untuk mengetahui kondisi psikoligis tersangka.

Mengingat, kekerasan yang dilakukan kepada anak laki-lakinya yang masih berumur 6 tahun itu, cukup berat.
“Untuk memastikan kondisi psikologis tersangka,” jelas Mulyanto.

Tersangka Siti sebelum dibawa ke psikiater RSJ di Solo, menjalani pemeriksaan terlebih dahulu di ruang PPA untuk mengetahui perlengkapan administrasi sebelum diperiksakan dokter psikiater di Solo.

Menurut Mulyanto, tersangka memiliki tiga orang anak. Anak pertama, F (korban) merupakan hasil perkawinan dengan suaminya terdahulu. Kemudian bersama suaminya saat ini, Iwan memiliki dua orang anak.

Dugaan sementara, kondisi ekonomi keluarga tersangka yang tinggal di Desa Tanduk, Kecamatan Ampel, Boyolali itu tergolong tidak mampu. Kondisi rumah yang ditinggali keluarga itu juga memprihatinkan. Beban hidup yang cukup berat juga melatarbelakangi tindakan kejam tersangka. Terutama faktor ekonomi keluarga.

Menurut Mulyanto, tersangka juga tidak kerja dan hanya di rumah saja mengasuh tiga anaknya yang masih kecil-kecil. Sedangkan suaminya, Iwan bekerja serabutan.

“Mungkin suatu faktor juga, anaknya banyak masih kecil-kecil, rewel, terus dicubiti,” imbuh dia.
Sementara kondisi ekonomi keluarga tersangka di kampung halamannya Desa Cukilan, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang, juga tidak lebih baik.