Sudah Lima Kali Kecelakaan Terjadi di Sekitar Puskesmas Mojosongo, Jumlah Korban Meninggal Mengejutkan

FOKUSJATENG – BOYOLALI – Lokasi kecelakaan truk kontainer yang menabrak Puskesmas Mojosongo di  sekitar pertigaan Wika Boyolali selama ini memang dikenal sebagai salah satu titik rawan kecelakaan di sepanjang jalan Solo-Semarang. Bahkan dalam beberapa tahun terakhir di lokasi tersebut sudah lima kali terjadi kecelakaan yang berakibat fatal.

Bahkan, jumlah korban paling besar terjadi pada hari Sabtu, 13 Oktober 2018 lalu, di mana sebuah bus dari arah Semarang menuju Solo,  mengalami rem blong. Bus kemudian menabrak median jalan dan masuk ke jalur dari arah berlawanan dan menabrak mobil Isuzu Panther yang melaju dari arah Solo ke Semarang. Tujuh orang tewas saat itu.

Bukan hanya itu, peristiwa kendaraan menabrak Puskesmas Mojosongo ternyata juga pernah terjadi. Peristiwanya seperti saat truk kontainer bernomor polisi H 1975 BH yang terjadi Kamis (25/7/2019) lalu hingga menewaskan satu orang. Hal itu diungkapkan Kepala Puskesmas Mojosongo, Nur Indah Ekowati.

“Saya tugas di sini (Puskesmas Mojosongo) sejak tahun 2016, sudah dua kali ini Puskesmas Mojosongo ditabrak,” ungkap Nur Indah.

Sekadar kilas balik, kecelakaan terjadi pada Kamis 25 Juli 2019 sekitar pukul 07.40 WIB . Truk kontainer yang dikemudikan Solchan (38) warga Kaliwungu, Kendal melaju dari arah Semarang menuju Solo. Sesampainya di lokasi kejadian, oleng ke kanan, menabrak dan meloncati median jalan. Masuk ke jalur dari arah berlawanan hingga akhirnya menabrak Puskesmas Mojosongo yang berada di selatan jalan.

Akibat kejadian itu, satu orang meninggal dunia dan dua orang mengalami luka ringan. Korban meninggal yakni Irza Laila Nur Trisnha Winandi (21) warga Perum BSP II Desa Karanggeneng, RT 08/11 Boyolali Kota. Sedangkan ibunya, Dwi Yani Merbawaningrum (44), mengalami luka ringan.

Sementara itu Kasatlantas Polres Boyolali, AKP Febby Aer, juga mengatakan jika pertigaan Wika, Mojosongo ini adalah daerah rawan kecelakaan. Di tempat tersebut sering terjadi kecelakaan.

Sejumlah upaya rekayasa lalulintas telah dilakukan agar tidak lagi terjadi kecelakaan lalulintas di pertigaan Wika. Antara lain dengan pemasangan pita kejut dari kedua arah dan lampu traffic light. Namun, ternyata kecelakaan masih terjadi.

Pasca kecelakaan yang menewaskan satu orang Kamis lalu, kedepan pihaknya akan mengundang para stakeholder terkait. Pertemuan akan digunakan untuk membahas peninjauan kembali pembangunan struktur jalan di Boyolali berikut median jalannya.

Febby menambahkan, untuk di pertigaan Wika tersebut, pihaknya mengusulkan untuk dipasang guardrail di median jalan. Tujuannya, jika ada kendaraan yang mengalami rem blong dan menabrak median jalan diharapkan dapat berhenti dan tidak sampai masuk ke jalur lawan arah.

“Kami akan mengusulkan ke Dishub, agar di median jalan itu dipasang guardrail,” jelasnya.