FOKUSJATENG – BOYOLALI- Masyarakat di desa terus berkreasi dan membuka usaha produktif dengan memanfaatkan potensi yang dimiliki. Begitulah harapan dari diselenggarakannya Bursa Pertukaran Inovasi Desa di Kecamatan Musuk, Senin (29/7/2019).
Kegiatan ini mendapat perhatian dari masyarakat luas yang rela berbondong- bondong melihat pameran UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang digelar. Terlebih ada acara asyik, yakni minum susu segar bersama-sama.
Melalui kegiatan acara berkonsep bazar tersebut, masyarakat diharapkan semakin tergugah untuk berinovasi membuka usaha, selain sebagai upaya pengenalan usaha atau promosi produk usaha kepada masyarakat sehingga semakin dikenal masyarakat.
“Selain mendapatkan tambahan pendapatan, juga bisa membuka lapangan kerja bagi diri dan lingkungan sekitar,” ujar panitia bursa, Noko Ali.
Lebih lanjut Noko Ali menjelaskan, dalam kegiatan ini terdapat dua program, yakni program utama dan program inovatif. Dimana 20 desa Kecamatan Musuk dan Tamansari ramai- ramai ikut dalam kegiatan tersebut dengan memamerkan program unggulan yang dimiliki.
“Seperti pengolahan bunga mawar dari Desa Kembangsari dan biogas Desa Sruni,” kata Noko Ali.
Kegiatan Bursa Pertukaran Inovasi Desa, juga dimaksudkan untuk menguatkan komitmen 20 pemerintah desa di Kecamatan Musuk dan Kecamatan Tamansari. “Kebetulan sejumlah desa memiliki kepala desa baru sehingga perlu ada komitmen tersebut. Yaitu dengan penyediaan anggaran guna memperkuat UMKM dan inovasi desa masing- masing,” tambahnya.
Ternyata, bursa ini mendapat tanggapan positif sejumlah pelaku UMKM. Salah satunya adalah pembuat kerajinan kap lamu, Tarwiji (34). Dirinya berharap upaya penguatan UMKM tak berhenti sebatas pameran saja.
“Ya, harus berkelanjutan, termasuk bantuan modal usaha dari anggaran desa,” kata Tarwiji.