FOKUSJATENG – SEMARANG – Baznas (Badan Amil Zakat Nasional) Kabupaten Karanganyar telah berhasil menghimpun zakat sebesar Rp 15 Miliar dalam waktu satu tahun sehingga memborong penghargaan Baznas Jateng Award 2019, yang digelar di Grhadika Bhakti Praja, Senin (29/7/2019) malam, sebagai juara umum.
Ketua Baznas Kabupaten Karanganyar, Sugiyarso menjelaskan, Baznas Karanganyar menjadi yang terbaik pada empat kategori, yaitu, Dukungan Sarana dan Prasarana Sekretariat Terbaik, Penghimpunan ZIS (Zakat, Infaq, Shodaqoh) Terbaik, Dukungan Kepala Daerah Terbaik, dan Pembentukan UPZ (Unit Pengumpul Zakat) Terbaik.
Sugiyarso mengungkapkan, kunci agar masyarakat mau mengeluarkan zakat adalah dengan terus melakukan sosialisasi. Dengan begitu, warga tergerak untuk menunaikan ZIS-nya melalui Baznas. Dia berharap keberhasilan Kabupaten Karanganyar dapat memotivasi daerah lain dalam mengelola Baznas.
“Mari kita berlomba dalam fastabiqul khoirot untuk meningkatkan Baznas kita di daerah masing-masing,” tandasnya.
Ketua Baznas Provinsi Jawa Tengah, KH Ahmad Darodji menyampaikan pengelolaan zakat di Jawa Tengah saat ini sudah cukup baik. Bahkan Baznas Provinsi Jawa Tengah menempatkan pengentasan kemiskinan menjadi tujuan utama.
“Hal ini sesuai dengan misi Gubernur yaitu dikeroyok bareng-bareng. Kita ingin mengubah mustahiq (penerima zakat) menjadi muzakki (pemberi zakat),” jelasnya.
Wakil Ketua I Baznas Republik Indonesia, Mundzir Suparta turut mengapresiasi pertumbuhan zakat di Jawa Tengah. Menurutnya, semangat pimpinan memberikan dampak yang luar biasa terhadap pertumbuhan zakat. Semangat inilah yang patut ditiru oleh pimpinan daerah di seluruh Indonesia.
“Ketika zakat tumbuh subur, bukan hanya menjadi prestasi Baznas, tapi juga Pemerintah Daerah,” ujarnya.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan, dengan acara Baznas Award 2019 ini nantinya mampu menginspirasi daerah lain. Mulai dari kelembagaan, tata cara, regulasi, dan cara pengelolaannya, dapat menjadi pedoman dan disampaikan kepada kabupaten atau kota agar dilaksanakan.
“Ini cukup komprehensif. Kalau ini bisa dilakukan, harapan kita zakat, infaq, shodaqoh akan dibayarkan dengan baik, dikelola dengan penuh transparan dan akuntabel dan yang penting manfaatnya untuk masyarakat,” ungkap Ganjar.
Ditambahkan, pengelolaan Baznas di Jawa Tengah juga berperan dalam penanggulangan kemiskinan, pelatihan, insentif untuk para guru madin, guru agama termasuk rumah ibadah.
“Saya kira kami senang karena banyak problem yang muncul di masyarakat baik itu ekonomi, keagamaan, sosial, itu terselesaikan dengan Baznas,” tandasnya sebagaimana dilansir laman Pemprov Jateng.
terpisah Wakil Ketua Baznas Karanganyar Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Iskandar mengatakan. penghimpunan ZIS di Karanganyar dari tahun ke tahun terus mengalami kenaikan signifikan, pada 2017 sebesar Rp 12,8 miliar. Sedangkan 2018 sebesar Rp 15,2 miliar. Untuk tahun 2019, menurut Iskandar, Baznas Karangayar menargetkan sebesar Rp 18 miliar.
“Dukungan kepala daerah dalam kemajuan Baznas, memiliki peran yang cukup besar. Seperti surat edaran bagi ASN untuk membayar zakat melalui unit pengumpul zakat yang ada di masing-masing OPD,” kata
Lebih lanjut Iskandar menjelaskan Baznas memiliki 1.336 unit pengumpul zakat (UPZ) di seluruh Karanganyar. Masing-masing di OPD ada 50 UPZ, Kecamatan ada 17, Desa ada 177, UPT SD ada 17, BUMN dan BUMD ada 9, SMP ada 49, MTS/MI ada 10, PWRI ada 22, IPPK ada 17 serta dari masjid ada 968 UPZ resmi.
“Zakat yang dihimpun tersebut, telah disalurkan kepada yang berhak menerimanya, seperti bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) setiap tahunnya sejumlah 30 rumah. Masing-masing rumah mendapatkan bantuan sebesar Rp 10 juta, bantuan pangan seumur hidup kepada duafa sebanyak 1.067 orang serta pemberian bantuan modal kepada para pelaku UMKM,” tandasnya.
Sekadar informasi tambahan, ada enam penghargaan lain yang diberikan dalam Baznas Jateng Award 2019, yakni kategori Dukungan Pemerintah dalam Regulasi Zakat Terbaik yang diraih Kabupaten Pemalang, kategori Dukungan APBD dari Pemerintah Daerah, Kota Semarang kategori Pentasharufan Berdasarkan Asnaf berhasil diraih Kabupaten Banyumas. kategori Program Unggulan dalam Pentasharufan yang juga diraih lagi oleh Kabupaten Banyumas, kategori Operasional Kelembagaan yang diraih Kabupaten Sragen, serta kategori Pengelolaan Aplikasi Simba Terbaik yang diraih Kabupaten Kendal.