FOKUSJATENG – BOYOLALI – Pengguna jalan raya di wilayah Kota Boyolali semakin resah, dengan munculnya teror pelemparan kotoran sapi. Sudah ada beberapa orang yang jadi korbannya.
“Kami memperoleh aduan dari RSUD ( rumah sakit umum daerah Pandan Arang Boyolali). Ada lima karyawannya yang jadi korban sasaran teror tersebut,” kata Kasat Reskrim Iptu Mulyanto, mewakili Kapolres Boyolali, AKBP Kusumo Wahyu Bintoro, Jumat ( 16/8).
Pihaknya sudah mengklarifikasi empat dari lima korban. Karena salah satu korban telah pindah tugas ke daerah lain.
Berdasar keterangan korban yang semuanya perempuan, teror kotoran sapi ini dilakukan malam hari. Antara jam 19.00 sampai jam 20.00 WIB. Lokasi kejadiannya berbeda-beda. Ada yang di jalan Kates, Sumur Umum, kelurahan Siswodipuran, Kecamatan Boyolali Kota. Di jalan kampung Surowedanan, ada pula yang di jalan Merbabu sekitar depan Rutan Kelas 2 B Boyolali.
Dimana saat Korban mengendarai sepeda motor tiba-tiba dilempar kotoran sapi ini. Oleh pengendara lain. Seketika itupula, peneror itu langsung melarikan diri.
“Kami masih menyelidiki kasus ini,” ujarnya.
Bahkan sebelum adanya aduan dari RSUD Pandan Arang Boyolali, pihaknya telah lebih dulu melakukan penyelidikan. Teror ini cukup meresahkan pengendara. Utamanya bagi perempuan. Tak cukup itu saja. Upaya lain juga sudah dilakukan. Yakni dengan menyebar anggota ke titik- titik yang dianggap rawan teror itu. Begitu juga dengan patroli setiap malam juga terus dilakukan.
Pihaknya juga telah mengambil rekaman CCTV disekitar lokasi kejadian maupun di wilayah Boyolali Kota. Namun upaya itu belum membuahkan hasil. Pelakunya masih menjadi tanda tanya besar oleh aparat penegak hukum.
“Mulai dari Teras sampai batas Kota Boyolali rekaman CCTVnya sudah kami periksa. Namun belum bisa menunjukkan perlakukan. Motornya apa. Plat nomornya berapa,” ujar Mulyanto.
Meski begitu pihaknya tak putus asa. Pelaku teror kotoran sapi masih tetap akan diburu. Sampai ketemu.
Teror kotoran sapi ini sangat meresahkan. Rahayu Widianti, 27, salah satunya. Warga Mojosongo ini hampir tiap malam melintasi wilayah Kota B0yolali.
”
Sangat resah ya. Namanya kotoran tetap jijik. Teror itu maksudnya apa juga,” ujarnya.
Diapun berharap aparat kepolisian dapat mengungkap kasus ini. Supaya pengendara ataupun warga bisa lebih tenang. Karena tak akan ada lagi teror serupa.
Sementara itu pihak RSUD Pandan Arang belum bisa dimintai keterangan. Beberapa kali dihubungi tak menjawab.