Singobarong ini Naik Motor saat Ikut Pawai Pembangunan, Kelelahan?

Dok Facebook/Pakdhe Cemoek (/Fokusjateng.com)

FOKUSJATENG – SOLO – Pawai Pembangunan 2019 di sepanjang kawasan Jalan Slamet Riyadi hingga Jalan Jenderal Soerdirman, Kota Solo berlangsung meriah. Di balik kemeriahan itu, ada pemandangan unik yang beredar di Facebook, yakni Singobarong yang naik sepeda motor saat pawai.

Dari informasi yang diperoleh, pawai Peringatan Hari Ulang Tahun ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia ini diikuti sebanyak 73 kelompok. Ada instansi pemerintahan, komunitas dan stakeholder se-Kota Solo dengan peserta berjumlah ribuan dengan menampilkan kekhasannya masing-masing.

Adapun urut-urutan pawai tersebut diawali dengan Marching Band Universitas Muhammadiyah Surakarta, Paskibraka Surakarta, Garuda Pancasila, Tokoh Agama, Kebhinnekaan masyarakat dengan memakai beragam pakaian suku adat, jajaran Muspida Surakarta, Kendaraan Militer TNI, Kendaraan Militer Polri, Jeep diikuti Instansi, disusul kecamatan dan kelurahan, instansi pendidikan, ormas dan komunitas, perbankan dan swasta.

Namun, di media sosial beredar foto unik yang diduga merupakan salah satu peserta karnaval. Ya, dalam foto yang diunggah pemilik akun Pakdhe Cemoeck tersebut nampak Singobarong tampil garang, tapi tidak bermain tari reog di sepanjang rute pawai, tetapi mengikuti arus pawai dengan mengendarai sepeda motor.

Begini komentar sejumlah netizen :

“Weis…ilang seni_ne yo,kang…,” komentar salah satu netizen.\

“Ora nggeblak …kui?” tanya netizen lain.

“Singone kesell kang,” komentar pemilik akun sedikit bijak.

“Singobarong masa kini og len,” tulis lainnya lagi.

“Reog kekinian,” kata seorang netizen terakhir.

Ini postingan lengkapnya :

Hingga artikel ini diposting, belum ada informasi lebih lanjut tentang keberadaan sesungguhnya pemain singobarong naik motor tersebut.

Apa itu Singobarong

Singobarong atau barongan atau dadak merak merupakan peralatan tari yang paling dominan dalam kesenian Reog Ponorogo. Bagian-bagiannya antara lain kepala Harimau (caplokan), terbuat dari kerangka kayu, bambu, rotan ditutup dengan kulit Harimau Gembong.

Dadak merak, kerangka terbuat dari bambu dan rotan sebagai tempat menata bulu merak untuk menggambarkan seekor merak sedang mengembangkan bulunya dan menggigit untaian manik – manik (tasbih). Krakap terbuat dari kain beludru warna hitam disulam dengan monte, merupakan aksesori dan tempat menuliskan identitas group reog. Dadak merak ini berukuran panjang sekitar 2,25 meter, lebar sekitar 2,30 meter, dan beratnya hampir 50 kilogram.