Kesenian Reog Gedruk Topeng Ireng Hibur Warga Watu Gede

Reog gedruk. (Yulianto) (/Fokusjateng.com)

FOKUSJATENG – BOYOLALI – Kesenian tradisional Reog gedruk topeng ireng menghibur warga Perum Watu Gede BSD RT 3 RW 11 Kragilan, Mojosongo dalam kegiatan menyambut peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia ke-74, Senin (19/8/2019) malam.

Busana kesenian asal khas lereng Merapi Merbabu itu dikenakan oleh puluhan massa. Tak hanya mengenakan tradisional, mereka juga menari dengan iringan musik tradisional.

Nanik warga setempat, mengatakan, kesenian tradisional seperti Reog ini di Boyolali ini banyak peminatnya dan masih menjadi salah satu alternatif hiburan.

“Hiburan yang tidak kalah kualitasnya dengan pertunjukan mahal di dalam gedung,” katanya.

Fajar, tokoh masyarakat BSD, mengatakan, Reog khas lereng Merapi Merbabu ini dapat digunakan sebagai cara memperkenalkan sekaligus mempromosikan budaya lokal. Sehingga, budaya dan kesenian tradisional dapat lebih diminati nantinya.

“Selain dapat menghibur, juga terbilang murah meriah,” katanya.

Hal tersebut, kata fajar, terlihat dari banyaknya warga yang berbondong-bondong mendatangi tempat hiburan reog tersebut.

“Meski, hanya mengandalkan cerita tentang pertunjukan reog ini dari mulut ke mulut, namun banyak warga yang rela menunggu lama demi menyaksikan pertunjukan Reog Turonggo Sekar jati Husada ini beraksi,” katanya.

Dijelaskan, pihaknya sengaja mendatangkan kesenian tradisional ini, sebagai puncak rangkaian acara dalam menyambut hari Kemerdekaan Republik Indonesia. Disisi lain, kesenian Tradisional ini masih mampu bersaing dengan kesenian modern.

“Kesenian ini bisa menjadi hiburan dan tontonan bagi masyarakat, juga ikut melestarikan kebudayaan yang sudah menjadi sebuah keharusan bagi setiap warga Indonesia,” pungkasnya.