Presiden Jokowi Resmikan Produksi Mobil Esemka di Boyolali, Ini yang Diungkapkan

Presiden Jokowi meresmikan produksi mobil Esemka di Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Boyolali, Jumat 6 Agustus 2019. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Setelah ditunggu sekian lama, akhirnya mobil Esemka resmi dluncurkan Jumat 6 September 2019. Peluncuran yang dihadiri langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini bertempat di pabrik Esemka PT Solo Manufaktur Kreasi Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Kabupaten Boyolali.

Acara itu ditandai dengan penekanan tombol sirine oleh Presiden Jokowi bersama para Meteri yang mendampinginya. Bahkan setelah peresmian, Jokowi sempat melakukan tes drive mobil Esemka dan kemudian melakukan kunjungan lokasi pabrik.

“Mobil Esemka adalah merek kita sendiri yang sudah dirintis kurang lebih 10 tahun oleh anak-anak SMK, teknisinya mereka. Inisiator yang dulu saya kenal ada di sini semua. Makanya mobil ini wajib kita miliki atau beli,” tegas Jokowi.

Ikut hadir sejumlah menteri yang mendampingi Presiden. Di antaranya, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Presdir PT Esemka Eddy Wirajaya, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Sementara itu, Bupati Boyolali Seno Samodro, menyatakan siap mendukung untuk menyukseskan produk mobil yang pabriknya di Boyolali. Pabrik yang menempati lahan seluas 12 hektare yang merupakan sewa dari tanah kas desa setempat.

Menurut bupati, di pabrik tersebut saat ini tenaga kerjanya sudah ada 200-300 orang lulusan SMK. “Ini per hari (kapasitas produksinya) katanya bisa sampai 20 (unit),” katanya.

Dengan demikian, Seno berharap, desa-desa di Boyolali yang telah memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), bisa memiliki mobil Esemka untuk operasionalnya. Khususnya mobil jenis niaga yaitu mobil pikap Bima.

“Ya tadi sambutan Pak Presiden harus kita apresiasi, kita akan mendukung. Nanti akan ada segera gathering dari PT Esemka ini dan seluruh Kepala Desa yang sudah memiliki BUMDes nanti segera membeli produk ini dan kreditnya akan disiapkan oleh Bank Jateng, sangat murah,” ujar Seno.

Mobil pikap dengan kapasitas mesin 1.200 CC itu, kata Bupati, memiliki harga sekitar Rp 103 juta. Pihak desa diharapkan bisa membeli mobil ini untuk BUMDes.

“Nanti akan kita fasilitasi untuk digelar gathering. Kita ambil contoh mobilnya, kita presentasi. Di satu sisi kesiapan dari PT SMK ini juga harus bagus, spare part-nya belinya dimana, kalau ada kerusakan servisnya dimana dan sebagainya, nah nanti kita ketemu,” imbuh dia.

Namun bupati tak mewajibkan para kepala desa untuk membeli mobil dengan brand dan principal Indonesia ini.
“Saya nggak berani mewajibkan, ya kita memfasilitasi, ada gathering. Ya namanya barang, take and give, kalau cocok harganya dan fungsinya, is all right,” tegasnya.

Pihaknya juga meyakini, pihak desa akan mampu membeli karena harganya yang cukup terjangkau. Apalagi dengan sistem kredit dengan cicilan Rp 3 juta hingga Rp 5 juta per bulan, desa dipandang mampu.

Bupati Seno Samodro kembali menegaskan, bahwa pihaknya mendukung pabrik mobil Esemka tersebut. Apalagi, pabriknya ada di wilayah Boyolali.

“Pabriknya saja di Boyolali, nek Boyolali ora gumbregah kan yo lucu. Tapi sekali lagi tidak ada kata wajib, tidak ada kata memaksa. Tetapi saya yakin ini sukses,” tandas Seno.

Selain itu untuk Pemkab Boyolali sendiri, Bupati mengaku juga akan membeli. “Ya nanti kita beli 1 atau 2 ya oke sajalah,” ujarnya.