Impian Akses Jembatan Sungai Serang Penghubung Kecamatan Kemusu-Wonosegoro Terwujud

Jembatan gantung yang menghubungkan Kecamatan Kemusu dengan Kecamatan Wonosegoro sudah terbangun. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Setelah dibangun sekitar setahun, impian warga Desa/Kecamatan Kemusu dan Desa Lemahireng Kecamatan Wonosegoro melintasi Sungai Serang menggunakan jembatan akhirnya terwujud. Sebelumnya warga harus menempuh jarak mencapai hingga belasan kilometer dengan perjalanan memutar untuk bisa mencapai desa tetangga.

Sementara saat musim kemarau dengan debit air yang menyusut, warga bisa melintasi sungai dengan berjalan kaki atau mengendarai sepeda motor meski dengan hati-hati. Kamis (12/9/2019) jembatan dengan nama Nawacita ini diresmikan Bupati Boyolali, Seno Samodro disaksiskan warga masyarakat setempat. Jembatan dengan konstruksi dari baja ini sangat membantu warga yang beraktivitas menuntut ilmu atau bekerja. Selain itu Dukuh Kedungsari; Desa Kemusu dengan Dukuh Kedungaron; Desa Lemahireng ini kini telah terhubung dengan jembatan sepanjang 60 meter ini.

“Saya titip dirawat dengan baik, semoga bermanfaat bagi yang sekolah, dagang atau memanfaatkan jembatan ini sehingga mempermudah akses transportasi,” terang Bupati Seno.

Tanpa dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), pembangunan ini menghabiskan biaya mencapai lebih dari Rp 2 miliar dikucurkan tokoh masyarakat Boyolali, Seno Kusumoharjo yang tak lain kakak dari Bupati Seno Samodro. Pihaknya mengharapkan pembangunan jembatan ini untuk membantu akses sarana transportasi di wilayah tersebut. Kepedulian tersebut dikarenakna melihat warga masyarakat setempat yang terkendala keterbatasan akses infrastruktur dalam meraih pendidikan atau bekerja.

“Dengan biaya Rp 2 miliar lebih Alhamdulillah selesai semoga jembatan gantung yang diberi Nawacita ini bermanfaat bagi masyarakat Kemusu dan juga masyarakat Lemahireng serta masyarakat Wonosegoro. Sukses semua, harapan saya ini bermanfaat yang sebesar-besarnya bagi masyarakat,” tegasnya.

Melihat jembatan yang telah berdiri dengan megah, salah satu warga Desa Lemahireng, Pardi menyampaikan rasa senangnya.

“Alhamdulillah seandainya saya pegi ke Kemusu tidak perlu nyebrang [sungai] soalnya kalau banjir harus memutar soalnya tidak berani menyeberang. Jembatan ini akan mempermudah akses perjalanan dan transportasi menuju Kemusu,” terang warga yang tinggal di Dukuh Kedungaron ini.