FOKUS JATENG-BOYOLALI-Bertepatan dengan Peringatan Hari Agraria dan Tata Ruang (Hantaru) 2019, kantor Pertanahan (Kantah)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Boyolali sampaikan bisa merampungkan 35.306 sertipikat pogram Pendaftaran Tanah Sistemastis Lengkap (PTSL). Disampaikan Kepala Kantah Kabupaten Boyolali, Kasten Situmorang usai pelaksanaan upacara peringatan Hantaru 2019 pada Senin (24/9/2019) pagi di halaman kantornya.
“2019 BPN Boyolali selesaikan PTSL tanggal 31 Agustus 2019 sejumlah 35.306 sertifipikat dan sudah selesai tadi sudah diserahkan secara simbolis,” ujar Kasten.
Pencapaian ini merupakan bentuk prestasi atas kerjasama berbagai pihak. Untuk itu pihaknya menyamaikan juga penghargaan bagi tim yang mampu bekerjasama dalam menyeelsaiakan PTSL di Boyolali.
“Kita serahkan pada Desa yang berprestasi, penghargaan atas kerjasama yang baik dengan Desa-Desa. Penghargaan tim BPN Boyolali yang terdapat lima tim yang berprestasi termasuk admin yang berprestasi karena PTSL tercapai sebelum waktunya 31 Desember 2019,” imbuh Kasten.
Disampaikan lebih lanjut oleh Kasten, din Boyoklai terdapat 671.081 bidang sertifikat. Dari jumlah tersebut, sebanyak 641.181 yang sudah sertipikat. Sementara bidang yang belum sertifikat 29.900 bidang. Kekurangan tersebut ditegaskan Kasten akan diselesaikan BPN Boyolali untuk mencapai target Boyolali Kabupaten Lengkap pada 2022.
“29.900 bidang Ini tanggung jawab kami, di Boyolali seluruh bidang tanah aset pemerintah, keagamaan, jalan raya, akan kita sertifikatkan menjadi desa lengkap, kecamatan lengkap dan kabupaten lengkap tahun 2022 sudah lengkap seluruhnya bersertifikat,” tegas Kasten.
Pada kesempatan tersebut juga ditegaskan Kasten, bahwa pihaknya akan menerapkan akses Reforma Agraria. Melalui program tersebut diharapkan sertifikat yang ada dimanfaatkan dengan membuka akses kepada permodalan kepada perbankan maupun pengusaha.
“Sehingga sertifikat mempunyai akses ekonomi, keuangan, dalam membantu pembangunan masyarakat Boyolali. Nanti akan kita buat MoU empat pilar antara Bupati, BPN, Perbakann dan pengusaha bagaimana membuat akses Reforma terhadap akses masyarakat di Boyolali,” tandas Kasten.
Sementara dalam upacara dengan pembina upacara, Asisten Pembangunan Sekda. Kabupaten Boyolali, Widodo membacakan amanat Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia, Sofyan A. Djalil agar memberi ATR/BPN memeberikan pelayanan secara elektronik menyesuaikan modernsiasi.
Warga banyak yang mengeluh untuk susahnya mengurus apa saja terkait pertanahan, kini pada jaman modernisasi, akan mempermudah mengenai pelayanan tersebut, termasuk peningkatan kualitas pertanahan secara pribadi dan memastikan jaminan hukum untuk pribadi,” ungkap Widodo.
Mengacu pada tema ”ATR/BPN Menuju Penataan Ruang dan Pelayanan Pertanahan yang Berkepastian Hukum dan Modern”, di tiap Kantor BPN Daerah telah menggagas transformasi digital, yang membuat sistem akses melalui eletronik yang bisa digunakan dimana saja secara efisisen dan transparansi, sehingga warga tidak perlu repot mengantri di Kantor BPN untuk mengurus kebutuhan mengenai bidang pertanahan. Sehingga ke depan diharapkan BPN menjadi lembaga yang memberikan pelayanan dengan standar global.
“Menjadi pelopor yang berstandar dunia, dengan digitalisasi arsip yang aman, termasuk pelopor perubahan juga,” ujar Widodo membacakan sambutan Menteri ATR/BPN RI.