FOKUS JATENG-BOYOLALI-Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTMGMb) dan relawan dapat bernafas lega. Sebab, kebakaran di gunung Merbabu dipastikan sudah padam total.
Itu setelah, kawasan Selo dan sekitarnya sempat dilanda hujan deras. Meski tak lama, namun berhasil memadamkan sisa-sisa api yang membakar kawasan taman nasional Gunung Merbabu (TNGMb) itu. Kasubbag TU Balai Taman Nasional Gunung Merbabu (BTNGMb), Johan Setyawan, menyatakan sudah tak ada titik api maupun asap di Merbabu. Baik dari pantauan cintra satelit maupun pantauan langsung.
“Titik api yang ada didalam jurang, padam oleh hujan,” ujarnya. Meski begitu, petugas masih terus melakukan pemantauan untuk mengantisi munculnya titik api lagi.
Johan menyebut, kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di TNGMb yang terjadi sejak pertengahan bulan lalu, telah menghanguskan sedikitnya 650an hektar lahan. Dari lahan seluas 5.800-an hectare. Itu terdiri dari dari zona tradisional yang berbatasan dengan kawasan desa, zona rehabilitasi, zona rimba dan zona inti.
Zona inti ini berada di paling atas atau kawasan puncak Merbabu yang paling parah. Jika dilihat dari atas (citra satelit) kawasan puncak gunung Merbabu itu hitam. Bentunya seperti Topi. “Jadi di Puncak sudah habis semua. Sabana, tanaman bunga edelweis serta tanaman kerdil lainnya yang dilindungi sudah hangus terbakar,” ujarnya.
Untuk itu, meski karhutla Merbabu telah padam, namun pendakian gunung Merbabu masih ditutup. Hingga batas waktu yang belum ditentukan. Itu untuk merehabilitasi hutan yang terbakar. “Supaya vegatasi tanaman rerumputan biar tumbuh dulu. Tamanan yang hangus dan mau tumbuh lagi bisa rusak kalau terinjak-injak,” ujarnya.
Agar masa rehabilitasi ini lancar, Pihaknya juga akan melalukan patroli jalur dengan para stake holder di wilayah masing-masing. Yakni dengan melakukan patroli secara berkala di seluruh titik jalur pendakian. “Sampai saat ini, jalur pendakian Merbabu masih sama. Ada lima jalur,” pungkas Johan.