Yayasan Forum Budaya Mataram Surakarta Edukasi Masyarakat dengan Nilai-Nilai Budaya dan Sejarah

Kirab budaya salah satu kegiatan yang digelar Yayasan Forum Budaya Mataram Solo. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-SOLO-Saat ini pelestarian nilai-nilai budaya dianggap sangat penting. Bahkan, pelestarian budaya dinilai tidak hanya cukup lewat slogan saja, melainkan butuh tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari, salah satunya mengedukasi masyarakat akan pentingnya sejarah dan budaya.

“Setidaknya, harus ada gerakan-gerakan nyata untuk terus menjadikan budaya sebagai identitas diri,” kata Sekjen yayasan Forum Budaya Mataram (FBM), Agung Herdiyanto disela persiapan pengukuhan pengurus yayasannya. Rabu (9/10/2019).

Pengukuhan itu sendiri direncanakan akan di laksanakan pada Minggu(13/10/19) di Pendhapi Gede Balaikota Kota Surakarta. Menurut Agung, melestarikan budaya melalui diskusi kebudayaan akan jauh lebih bermanfaat, dan dapat menghasilkan konsep yang bisa diaplikasikan untuk melestarikan kebudayaan secara nyata serta dikerjakan secara bersama-sama.

“Hasil dari konsep itu nantinya bisa diaplikasikan secara nyata, jadi tidak cukup dengan slogan saja,” katanya.

Ketua Umum FBM, BRM Kusumo Putro menambahkan, yang marak akhir akhir ini, adalah masih adanya beberapa pihak yang tidak terbiasa berada di tengah-tengah keanekaragaman budaya. Sementara, Indonesia ini adalah negara yang memiliki kebudayaan cukup banyak.

“Padahal kalau saja saling memahami akar dari kebudayaan, maka tidak akan pernah ada perbedaan. Selain itu, setiap orang juga akan saling menjaga,” katanya.

Dijelaskan, diskusi merupakan salah satu upaya pihaknya dalam melestarikan kebudayaan. Adapun FBM, kata Kusumo, merupakan komunitas yang dibentuk oleh para pemerhati dan pegiat budaya, yang bergerak dalam berbagai bidang, mulai bidang kebudayaan, pendidikan, hingga bidang sosial.

“Kami tidak terikat dengan keraton manapun, karena yayasan ini independen yang berisi para pemerhati, sejarahwan, budayawan, masyarakat adat, pegiat budaya dan para pelestari budaya,” katanya.

Hingga sejauh ini, lanjut Kusumo, pihaknya tidak hanya fokus di lokasi sejarah wilayah soloraya. Tetapi juga di daerah lain. Mengingat masih banyak lokasi sejarah yang belum disinggahi maupun diungkap. ”Jadi kami mempunyai tim sendiri untuk memastikan informasi sejarah yang didapat. Setelah itu terjun langsung ke lokasi dan melibatkan warga sekitar sekaligus mengedukasi untuk kesadaran sejarah,” katanya.

Dia menambahkan, budaya adalah identitas sebuah bangsa. Oleh karenanya, di era modern saat ini, budaya sangat penting untuk memperkokoh persatuan. “Meskipun budaya berbeda-beda tapi tetap satu. Kita harapkan seluruh daerah baik Sunda, Jawa, Bali, Sumatra, semua bisa terus menjaga budaya dan semua tetap satu, bersaudara karena kita Indonesia,” pungkasnya.