Bantuan Air Bersih Mengalir ke Wilayah Kekeringan di Boyolali Utara

Warga mendapat kiriman air bersih. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Dampak kemarau panjang tahun ini dinilai lebih parah dibanding musim kemarau tahun sebelumnya. Di wilayah Boyolali utara sudah sekitar tiga bulan terakhir ini kesulitan mendapatkan air bersih. Kamis (24/10/2019).

Seperti di Dusun Ngargotirto, Desa Genengsari Kecamatan Kemusu, kekeringan mulai dirasakan warga sejak Bulan Agustus saat memasuki puncak musim kemarau, dimana sumur-sumur milik warga mulai kering. Langkanya sumber air juga membuat pengadaan air melalui pembuatan sumur sulit dilakukan.

“Meskipun sudah menggali sangat dalam, air bersih tak juga ditemukan. Tak jarang, warga mesti menggali dasar sungai yang mengering untuk mendapat segayung dua gayung air,” ujar Kades Genengsari, Wiwik Indriyati.

Karena itulah, pihaknya menyambut positif adanya bantuan air bersih yang digulirkan perangkat desa se kecamatan Teras yang tergabung dalam Teras Soccer family. Sebanyak tujuh tangki air bersih disalurkan kepada warga Dusun Ngargotirto tersebut.

Terkait bantuan air bersih tersebut, koordinator kegiatan Yanuar Tri mengungkapkan, bantuan dimaksudkan untuk meringankan beban masyarakat. karena di musim kemarau panjang saat ini, masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih.

“Mudah- mudahan bantuan air bersih tujuh tangki ini bisa mengurangi beban warga.”

Warga, Sukemi (49) menyambut gembira dengan adanya bantuan tersebut. Dia biasa mengambil air dari sungai yang berjarak 3 km dari rumahnya. Caranya dengan membuat lubang di dasar sungai. Kalau membeli, biasanya dengan harga Rp 300.000/ tangki.

Terpisah, Ketua Pelaksana Harian BPBD Boyolali, Bambang Sinungharjo menyambut positif bantuan air bersih dari kelompok masyarakat dan relawan. Diakui, masih banyak masyarakat membutuhkan air bersih di tengah musim kemarau panjang tahun ini.