FOKUS JATENG-SURAKARTA-Peningkatan mutu pelayanan kesehatan merupakan hal dasar yang harus dipenuhi para pemberi fasilitas kesehatan di lingkungan masyarakat. Mutu pelayanan yang baik akan meminimalisir terjadi resiko baik resiko untuk pasien, pemberi pelayanan kesehatan, pengunjung maupun lingkungan sekitar.
Untuk itu Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali menyelenggarakan Workshop Keselamatan Pasien. Diadakan selama dua hari yakni Kamis hingga Jumat (24-25/10/2019) di Hotel Adhiwangsa; Surakarta, sebanyak 15 Puskesmas di Kabupaten Boyolali diberikan pengetahuan seputar keselamatan pasien.
“Untuk memberikan bekal kepada 15 Puskesmas yang tahun depan akan mengalami proses penilaian re-akreditasi. Dimana penilaian re-akreditasi ini tujuannya untuk menjamin mutu pelayanan yang ada di Puskesmas,” jelas Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, Ratri Survivalina disela sela acara pada Jumat (25/10/2019).
Mengundang narasumber dari Kementerian Kesehatan RI, Chairul Anwar, workshop ini dilakukan dalam bentuk kegiatan di dalam kelas dan di luar kelas atau outbond.
“Sehingga dalam dua hari ini kita berikan bekal pada 15 Puskesmas tersebut, pelatihan pelatihan atau workshop terkait dengan apa itu keselamatan pasien dan bagaimana mereka harus mengupayakan mencegahan di Puskesmas,” terangnya.
Diungkapkan Chairul bahwa Fasilitas Pelayanan Kesehatan termasuk Puskesmas memiliki resiko terhadap pengunjungnya baik resiko pelayanan klinis maupun resiko pelayanan kesehatan masyarakat lainnya.
“Indentifikasi resiko yang terjadi di Puskesmas. Baik resiko bagi pasien, bagi petugas maupun bagi lingkungan. Resiko ini terkait juga dengan keselamatan pasien,” terangnya.
Pasien, pengunjung dan masyarakat dapat mengalami cedera atau kejadian tidak diharapkan terkait dengan keselamatan yang tidak tepat. Seperti contohnya infeksi, kesalahan pemberian obat, pembedahan yang tidak aman, kesalahan identifikasi. Atau karena penyelenggaraan kegiatan pada upaya kesehatan masyarakat yang tidak memperhatikan aspek keselamatan.