FOKUS JATENG-BOYOLALI-Tradisi unik dilakukan warga Desa Sumbung, Kecamatan Cepogo. Mereka bersama sama menanam sekitar 1000 bibit pohon, hanya saja mereka melakukan sejumlah ritual mengikat air sebelum dilakukan penanaman. Acara dikemas dalam tema Umbul Donga di Sumber Air Butuhan, Sumbung. Minggu (3/11/209).
Menurut warga setempat ritual itu harus dilakukan, mengingat sumber air bersih semakin menyusut di kawasan timur lereng Merapi sejak beberapa tahun terakhir. Kondisi ini menjadi keprihatinan masyarakat. Untuk itulah, mereka tergerak untuk menanam pohon di kawasan sumber air.
Sebelum ditanam, berbagai bibit tanaman dikirab keliling pedukuhan. Selanjutnya digelar doa bersama sebagai bentuk memohon keselamatan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tak hanya keselamatan bagi masyarakat, namun juga keselamatan bagi alam dan bibit yang akan ditanam sehingga bisa tumbuh subur.
“Bersama- sama kita menjaga lingkungan dengan memperbanyak menanam bibit tumbuhan,” kata ketua panitia, Sarsito asal Yayasan Anagata Merapi.
Disebutkan sejumlah bibit yang ditanam diantaranya jenis tumbuhan pengikat air seperti beringin, preh, bulu dan gayam. “Kalau sumber air terus menyusut, bisa dibayangkan kondisi 10 – 20 tahun ke depan,” katanya.
Mereka mengaku sengaja menanam aneka jenis tanaman pengikat air agar pasokan air tetap terjaga. Adapun tanaman yang ditanam senagaja dipilih jenis tanaman yang bukan termasuk tanaman komoditas. “Dimana tanaman beringin, preh, gayam dan bulu tak bisa digunakan sebagai bahan bangunan. Sehingga diharapkan, tanaman tidak ditebang masyarakat,” katanya.
Langkah tersebut juga berkaca pada kegiatan serupa yang digelar tahun 2008 lalu. Saat itu ditanam aneka bibit tanaman komoditas seperti sengon. Ternyata tanaman ditebang setelah besar untuk bahan bangunan.