FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Boyolali masih terus berupaya mensosialisasikan program kesehatan. Terlebih dewasa ini angka kematian ibu (AKI) dan angka kematian bayi (AKB) sering terjadi karena adanya suatu penyakit. Preeklamsia, suatu penyakit menakutkan yang menjadi momok setiap perempuan yang sedang berada di masa kehamilan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Dinkes Kabupaten Boyolali, Ratri S Survivalina saat ditemui dalam acara Seminar Nasional dengan tema Eradikasi Preeklamasia di Balai Sidang Mahesa, pada Selasa (12/11/2019). Dalam acara tersebut turut mengundang seluruh karyawan fasilitas pelayanan kesehatan.
“Penyakit ini sangat berbahaya sekali karena banyak menjadi penyebab kematian baik bagi ibu maupun bagi bayi yang dikandung,” ujar Lina.
Namun, hal tersebut kini tidak perlu dikhawatirkan. Sebab, telah ada suatu temuan baru di bidang penanggulangan penyakit preeklamsia. Dimana hasil dari peneliatian tersebut sangat menarik sekali dimulai dari deteksi dini yang cepat dan intervensi yang tepat ternyata kejadian preeklamsia bisa dicegah.
“Karena ini merupakan suatu hal yang istimewa dan daya upaya penurunan kematian ibu sehingga untuk di Boyolali, kami satu buat satu inovasi yang disebut Eradikasi Preeklamsia,” ungkapnya.
Asisten Tata Pemerintahan dan Kesejahteraan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Boyolali, Totok Eko Yudi Priatmo mengapresiasi langkah Dinkes Kabupaten Boyolali dalam menanggulangi penyakit preeklamsia.
“Melalui kegiatan tersebut telah muncul inisiasi percepatan penurunan angka kematian ibu dan bayi lahir yang akan mendukung dan membantu pelaksanaan Jateng Gayeng Nginceng Wong Meteng,” kata Totok.
Kegiatan ini diharapkan menjadi gerakan yang memanfaatkan seluruh potensi masyarakat di Kabupaten Boyolali. Diantaranya menggerakan bidan desa dan kader PKK, dan organisasi masyarakat untuk mengedukasi para perempuan sejak pra kehamilan, masa kehamilan, persalinan, paska persalinan. Mengundang narasumber ahli di bidang Kebidanan dan Kandungan, R. Soerjo Hadijono dan Hartanto yang akan memberikan informasi seputar penyakit preeklamsia.