STIE AUB Surakarta Peringati Hari Kompetensi Nasional Dengan Warna Baru untuk Mahasiswa

Kampus STIE AUB Surakarta memperingati Hari Kompetensi Nasional. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-SURAKARTA-STIE AUB Surakarta memberi warna baru pada peringatan Hari Kompetensi Nasional (HKN) tahun ini. Untuk menginspirasi, mendorong, dan memfasilitasi mahasiswa agar mampu unjuk kerja, hingga menghasilkan suatu produk.

STIE AUB Surakarta mengadakan kegiatan yang disebut Entrepreneur Competition 2019.
Kegiatan ini adalah bentuk luaran hasil belajar dari pembelajaran Matakuliah Kewirausahaan. Sehingga kegiatan ini mewujudkan bahwa proses pembelajaran klasikal di kelas, harus mampu mewujudkan bentuk produk dari kegiatan belajar teori di kelas.

“Inilah kekhasan yang saat ini dibangun, yaitu mahasiswa harus mampu ujuk kerja dan menghasilkan suatu produk,” Ketua STIE AUB Surakarta Agus Utomo kepada wartawan, di Kampus STIE AUB Surakarta, Sabtu (16/11/2019).

Dijelaskan, selanjutnya mereka secara individu akan diuji melalui Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) untuk memperoleh sertifikat skema Bisnis Kewirausahaan dari Badan Nasional Serifikasi Profesi (BNSP) RI. Sedangkan skema itu sendiri nantinya ada tiga, yaitu jenjang Bisnis dan Kewirausahaan I, II dan III.

“Setiap mahasiswa harus memiliki sertifikat ini sebelum lulus, Sertifikat nasional ini sebagai pendamping Ijasah yang diperoleh oleh Mahasiswa,” katanya.

Disebutkan, salah satu visi Presiden Joko Widodo bertajuk “Visi Indonesia” dalam Bidang SDM perlu dilakukan reformasi besar-besaran dalam hal penyiapan sumber daya manusia harus mulai dilakukan. Pembenahan pendidikan vokasional dan peningkatan keterampilan tenaga kerja dimintanya untuk benar-benar dibenahi dan tereksekusi di lapangan. Selain itu, sejumlah program pemerintah terkait hal tersebut juga dimintanya agar dipersiapkan dengan baik.

“Hal inilah yang mendorong pengembangan pendidikan di STIE AUB Surakarta menjadi dasar untuk peningkatan kualitas lulusan yang mampu melahirkan SDM yang memiliki jiwa entrepeneurship,”katanya.

Ketua Yayasan Karya Dharma Pancasila Surakarta, Anggoro Panji Nugroho MM, menambahkan ihaknya telah menyediakan sarana dan sarana pendukung Laboratorium Bisnis dan Kewirausahaan guna mendorong dan memfasilitasi upaya pengembangan proses pembelajaran di lingkungan Program Studi STIE.

Pengembangan terhadap matakuliah kewirausahaan pada tahun ini telah dilakukan rekonstruksi kurikulum dalam perspektif keluasan penguasaan, dimana pada kurikulum sebelumnya hanya terbatas maksimal tiga SKS, maka pada tahun akademik ini dikembangkan menjadi Matakuliah Kewirausahaan yang berkesinambungan yakni matakuliah kewirausahaan 1, Kewirausahaan Lanjutan dan Laboratorium Bisnis dan Kewirausahaan dengan total beban SKS sebesar sembilan SKS.

“Tahun ini telah dilakukan rekonstruksi kurikulum dalam perspektif keluasan penguasaan dengan total beban SKS sebesar sembilan SKS,” pungkasnya.