FOKUS JATENG-BOYOLALI-Sebanyak 23 kelompok seni budaya asal Boyolali unjuk kebolehan pada Gebyar Budaya Gladagsari, Kecamatan/Desa Gladagsari di lapangan desa setempat. Sementara Gelar Budaya Gladagsari kali ini merupakan yang pertama sejak Gladagsari lepas dari Kecamatan Ampel dan menjadi kecamatan sendiri.
“Kalau masih tergabung dengan kecamatan Ampel, kegiatan ini masuk yang ke Sembilan pelaksanaan metri dukuh dan gelar budayanya,” kata Kepala Desa Gladagsari Edy Suryanto, Rabu (21/11/2019).
Kelompok seni itu secara berurutan memeragakan kebolehan masing-masing antara lain reog, topeng ireng , drum blek, tarian tradisional, gambang pring, dan sebagainya. Kegiatan ini menurut Edi sengaja mengambil tema Festival Arts & Cultural Performance yang berlangsung selama lima hari (20 – 24 November ).
“Kegiatan ini merupakan ajang promosi wisata, di mana Gladagsari menjadi salah satu pusat kesenian, kebudayaan, serta pusat kuliner. Dimana Gladagsari juga merupakan salah satu pintu masuk Boyolali dari arah Semarang,” ujarnya.
Gebyar Budaya Gladagsari berlangsung selama lima hari, sengaja dibuat menjadi ruang terbuka untuk mendukung pengembangan pariwisata di kawasan tersebut. Terkait hal ini, Edi mengharapkan kegiatan tersebut menjadi even rutin yang digelar setiap tahun. Dengan demikian warga masyarakat bisa berekspresi dalam berkesenian, unjuk kebolehan kuliner maupun promosi wisata lainnya.
Sementara Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Boyolali , Budi Triyaningsih,yang mewakili Bupati Boyolali Seno Samodro sangat mengapresiasi dan menyambut positif kegiatan Metri Dukuh dan Gebyar Budaya Gladagsari 2019 yang bernuansa seni dan melibatkan pelajar serta anak muda tersebut.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini, apalagi melibatkan remaja dan anak anak, biar mereka semakin mengenal budaya lokal dengan harapan nantinya bisa membawanya ke tingkat nasional maupun internasional,” pungkasnya seusai membuka acara tersebut.