LIPI Pelopori Peningkatan Diversifikasi Pangan melalui Olahan Alternatif

Peserta Seminar dan Pameran Pengembangan Pangan Lokal mencicipi makanan olahan di aula Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP3D) Kabupaten Boyolali, pada Selasa (26/11/2019). (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Upaya peningkatan diversifikasi pangan melalui olahan alternatif selain beras dan terigu terus dikembangkan. Salah satunya dengan pemanfaatan ubi kayu yang mempunyai karbohidrat tinggi yang kini semakin diminati masyarakat di berbagai kalangan melalui olahan-olahan yang lebih inovatif.

Hal tersebut diungkapkan Peneliti Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Ahmad Fathoni saat acara Seminar dan Pameran Pengembangan Pangan Lokal di aula Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (BP3D) Kabupaten Boyolali, pada Selasa (26/11/2019).

“Karbohidrat dalam ubi kayu itu sangat tinggi. Maka akan lebih baik pemanfaatnya bekerjasama dengan para Usaha Kecil dan Menengah atau UKM yang ada di Kabupaten Boyolali,” ujarnya.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Boyolali mengapresiasi pemanfaatan ubi kayu. Menurut Masruri, dengan adanya pemanfaatan ubi kayu sebagai bahan pangan dengan olahan yang inovatif maka membantu mengurangi tingkat penggangguran bahkan kemiskinan yang ada di Boyolali.

“Yaitu dengan cara bekerjasama dengan UKM untuk meningkatkan kualitas olahan, bahkan membuat terobosan terobosan terbaru untuk bahan dasar dari ubi kayu,” ungkap Sekda Masruri.

Ditambahkan pula, jika makanan berbahan dasar ubi kayu bisa menjadi sebuah solusi yang baik untuk permasalahan pangan, maka ke depan pihaknya berharap para pelaku UKM bisa menciptakan kreativitas untuk menciptakan sebuah rasa khas yang luar biasa.