FOKUS JATENG-BOYOLALI-Puluhan seniman Boyolali menggalang donasi untuk membantu korban bencana angin puting beliung di wilayah Kecamatan Juwangi. Penggalangan dana itu berlangsung di seputaran Monumen Susu Murni Boyolali Kota, Jumat (6/12/2019).
Para seniman yang hadir mencoba mengekspresikan kepedulianannya melalui lagu dari aliran dangdut, campur sari hingga rampa gendang. Selain itu ada pula seni tradisional gedruk yang disajikan para siswa SD di Boyolali Kota.
Di tengah alunan musik maupun pentas seni, sejumlah relawan pun menggalang dana dari para pengguna jalan yang melintas. Dana dikumpulkan dalam kotak kardus. Selanjutnya, dana yang terkumpul dihitung bersama dan dicatat jumlahnya.
Cara mereka menarik simpati warga maupun pengguna jalan melalui pentas seni diatas panggung, rupanya cukup efektif. Tak sedikit pengendara yang menghentikan laju kendaraannya dan menyalurkan bantuannya.
Menurut Ketua Panitia, Arif Sarjono, kegiatan tersebut sebagai bentuk simpati terhadap korban bencana angin puting beliug di wilayah Kecamatan Juwangi beberapa waktu lalu. Dimana dalam kejadian itu, sejumlah rumah roboh dan sebagian lagi rusak.
“Saat terjadi bencana Palu dan Maluku beberapa waktu lalu, warga Boyolali pun ikut melakukan penggalangan dana. Kini, yang tertimpa bencana justru warga Boyolali sendiri. Sudah sewajarnya, kami pun ikut menggalan dana,” katanya disela acara.
Arif menjelaskan, sebenarnya beberapa waktu lalu pihaknya sudah melakukan penggalangan dana langsung di wilayah Kecamatan Juwangi. Saat itu terkumpul dana sebesar Rp 24 juta. Ternyata dana tersebut belum cukup untuk membantu membangun rumah yang roboh.
“Aksi penggalangan dana pun dilanjutkan di Boyolali Kota ini,”ujarnya.
Sebelumnya, bencana angin puting beliung menerjang wilayah Kecamatan Juwangi, Jika sebelumnya bencana terjadi di Desa Jerukan, Sabtu (9/11) sore dan Desa Ngaren pada Senin (11/11) pukul 16.00.
Bencana tersebut mengakibatkan dua rumah yang roboh yakni milik Waji (42), Ngatimin (51), Kalimin (55), dan Marmin (53), keempatnya warga Kalitlawah. Sedangkan yang rusak berat yakni milik Rukinem (60), Pujiyono (32) dan Rusmen yang juga Kadus Kalitlawah.
Kemudian, rumah warga lainnya yang roboh yakni milik Wiro Samidi (80) dan Ngatiman (45), keduanya warga Dukuh Doplang, Desa Ngaren. Satu unit sepeda motor milik Ngatiman juga ikut tertimpa rumahnya yang roboh.