FOKUS JATENG-BOYOLALI-Satpol PP Boyolali melakukan sosialisasi tertib di sepanjang Jalan Pandanaran saat berlangsungnya car free day (cfd) sepanjang jalan pandanaran. Sosialisasi meliputi kawasan bebas pengemis, gelandangan, pengamen, orang terlantar (PGOT). Langkah tersebut seiring banyaknya pengaduan masyarakat.
“Memang, kami juga sering menggelar razia seiring banyaknya keluhan masyarakat terkait keberadaan PGOT,” ujar Mochamad Supriyatin, Kasi Operasi dan Pengendalian Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat (Tibum –Transmas), Satpol PP Boyolali, Senin (9/12/2019).
Terakhir, razia dilakukan bersamaan dengan kegiatan Car Free Day (CFD) di kawasan depan Pasar Boyolali Kota, Minggu (8/12). Hasilnya, sebanyak 12 pengemis langsung diamankan di kawasan tersebut.
“Mereka semua melakukan kegiatan meminta- minta kepada pengunjung CFD). Bahkan, ada dua pengemis yang datang dengan mengendarai sepeda motor,” katanya.
Kemudian, ke-12 pengemis tersebut dibawa ke rumah singgah di wilayah Kecamatan Mojosongo. Dilokasi tersebut, para pengemis yang terjaring razia mendapatkan pembinaan lebih lanjut. Bahkan, juga mendapat asupan gizi sesuai kebutuhan.
“Mereka berada di rumah singgah maksimal selama tiga hari,”ujarnya.
Dijelaskan, selama berada di rumah singgah, selanjutnya petugas mencari informasi terkait identitas para pengemis yang terjaring razia tersebut.
“Biasanya, pihak keluarganya akan menjemput pengemis untuk dibawa pulang.”
Mengenai pengemis yang tidak dijemput keluarganya, maka petugas akan mengantarkan pulang langsung ke rumah bersangkutan melalui Satpol PP kabupaten asal. “Kami pernah memulangkan pengemis ke rumahnya di Jawa Timur,”kata Supri.
Lebih lanjut, pihaknya bakal rutin melakukan razia di setiap acara CFD maupun acara keramaian lain yang digelar Pemkab Boyolali. Selain itu, petugas juga rutin menyisir atau melakukan patroli di Boyolali Kota dan tempat lain yang biasa dimanfaatkan PGOT.