FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pemkab Boyolali mengimbau masyarakat untuk tetap meningkatkan kewaspadaan. Imbauan ini disampaikan selepas angin kencang yang melanda sebagian wilayah Boyolali diawal musim hujan ini.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boyolali, Bambang Sinungharjo mengatakan imbauan ini disampaikan kesemua kecamatan hingga tingkat desa untuk diteruskan kepada warga.
“Yang penting tetap waspada untuk mengantisipasi hal- hal yang tidak diinginkan,” kata Bambang Sinungharjo.
Sementara kondisi Desa Tegalrejo, Kecamatan Sawit dan Doplang, Kecamatan Teras, sebagian masyarakat masih memperbaiki atap rumah yang rusak. Mayoritas adalah genteng yang melorot karena dihantam angin kencang yang terjadi Rabu (11/12) sore.
Sedangkan reruntuhan gedung serbaguna Desa Tegalrejo masih belum dibersihkan. Bahkan, policeline atau pita kuning yang dipasang jajaran Polsek Sawit masih terpasang di sana. Gedung tersebut ambruk mengkibatkan seorang warga, Jumeri (66) warga setempat meninggal.
Kapolres Boyolali AKBP Kusumo Wahyu Bintoro melalui Kapolsek Sawit AKP Joko Widodo mengatakan semula korban dalam perjalanan pulang setelah mengambil beras gakin di desa Tlawong dengan mengendarai sepeda motor. Di tengah perjalanan motornya mogok di sebelah timur gedung serbaguna Bima Manunggal Tegalrejo dan kebetulan cuaca hujan deras disertai angin, selanjutnya korban berteduh di gedung tersebut, tanpa diduga gedung ambruk karena tak mampu menahan tiupan angin kencang di tengah hujan deras. Jenazah korban dimakamkan pada Kamis (12/12) siang.
“Setelah dari RSUD Pandan Arang Boyolali untuk dilakukan pemeriksaan, selanjutnya korban diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan,” katanya.
Di sisi lain, kesibukan juga dilakukan puluhan perajin bata merah di Desa Doplang. Pasalnya, mayoritas rumah pembuatan bata merah roboh diterjang angin putting beliung. Perajin juga mengalami kerugian karena bata hasil produksi hancur.
“Hampir semua rumah untuk pembuatan bata merah roboh, jumlahnya puluhan,” kata Mino (58) salah satu perajin.
Dia dibantu warga sekitar menurunkan genteng dan seng dari bangunan yang roboh. Lokasinya berada persis di samping gapura masuk Dukuh Kwarasan, Desa Doplang. Dia juga melipat lembaran plastik penutup bata yang belum sempat dibakar. “Ya, bagaimana lagi, namanya bencana. Yang penting, semua selamat,” pungkasnya.