Malam Tahun Baru, Seluruh Jalur Pendakian Gunung Merbabu Ditutup

Pendakian di Gunung Merbabu ditutup. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Para pendaki yang hendak menikmati malam pergantian tahun di puncak Merbabu terpaksa harus menelan kekecewaan. Penyebabnya, seluruh jalur pendakian sampai saat ini masih ditutup pasca kebakaran pada akhir Agustus 2019 lalu.

Kepala Tata Usaha (TU) TU BNTG Merbabu Johan Setyawan mengungkapkan pasca kebakaran hutan dan lahan yang menghanguskan sekitar 650-an hektare lahan dari lahan seluas sekitar 5.800-an hektare di kawasan Merbabu. Menyebabkan kondisi jalur pendakian rusak. Bahkan, di musim penghujan ini, terdapat jalur pendakian yang tergerus air sehingga terjadi longsoran batu dan tanah. Kondisi tersebut dapat membahayakan pendaki.

Memasuki musim penghujan ini, vegetasi rerumputan di lahan bekas yang terbakar juga sedang mulai tumbuh. Sehingga, rumput-rumput tersebut agar tumbuh dulu. Karena jika terinjak-injak dikhawatirkan rusak lagi.
“Jadi untuk malam tahun baru, jalur pendakian masih ditutup untuk umum, hal itu agar vegetasi tanaman rerumputan biar tumbuh dulu. Tamanan yang hangus dan mau tumbuh lagi bisa rusak kalau terinjak-injak,” ujarnya.

Di gunung Merbabu yang berada di wilayah Jawa Tengah ini, terdapat lima pintu jalur pendakian. Yaitu jalur Selo, di Dukuh Genting, Desa tarubatang, Kecamatan Selo, Boyolali. Jalur Suwanting di Dukuh Suwanting, Desa Banyuroto. Kemudian jalur Cunthel di Dukuh Cunthel, Desa Kopeng; jalur Thekelan di Dukuh Thekelan, Desa Batur dan jalur Wekas, Dukuh Kedakan, Desa Kenalan. Disebutkan, penutupan sementara semua jalur pendakian dilakukan untuk kepentingan pemulihan ekosistem di kawasan Taman Nasional Gunung Merbabu.

“Sehubungan dengan kondisi lahan hutan yang perlu perbaikan dan pemeliharaan serta memperhatikan aspek keselamatan pengunjung, maka semua jalur pendakian Taman Nasional Gunung Merbabu ditutup. Hingga batas waktu yang belum ditentukan,” katanya.

Selama seluruh jalur resmi pendakian Gunung Merbabu ditutup, pihaknya bersama relawan melakukan berbagai kegiatan. Diantaranya, perbaikan jalur dengan membuat trap-trapan, pembuatan sodetan air, pembersihan jalur dari pohon tumbang dan penambahan papan informasi sebagai panduan para pendaki. Agar masa rehabilitasi ini lancar, pihaknya juga akan melalukan patroli jalur dengan para stake holder di wilayah masing-masing. Yakni dengan melakukan patroli secara berkala di seluruh titik jalur pendakian.

Hal itu untuk mengantisipasi adanya pendaki yang nekat melakukan pendakian saat malam tahun baru nanti. “ Masyarakat disekitar Merbabu juga telah kami minta kerjasamanya untuk mencegah adanya pendaki yang nekat naik,” pungkasnya.