FOKUS JATENG-BOYOLALI-Saat ini Kabupaten Boyolali Tahun 2021 telah memasuki pelaksanaan tahun kelima Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Boyolali 2016 – 2021. Pada periode kelima ini, tema yang diambil yakni “Kolaborasi Pemasaran Citra Kabupaten Boyolali”.
Hal tersebut disampaikan Kepala Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan Daerah (BP3D) Kabupaten Boyolali, M. Arief Wardianta pada Rabu (8/1/2020) di aula kantor setempat dalam acara Pra-Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Pra-Musrenbang) Kabupaten Boyolali Tahun 2020.
“RKPD 2021 kita fokuskan dalam rangka membranding Boyolali supaya lebih dikenal oleh dunia luar karena salah satu dampak ketika dikenal oleh dunia luar maka investasi akan banyak,” ujar Arief.
Sehingga pihaknya memberikan pemahaman dalam penyusunan RKPD yang didahului dengan pelaksanaan Musrenbang dari tingkat dusun/RW. Semua penyusunan RKPD diharapkan tidak lepas dari tema yang diusung pada tahun 2020. Untuk itu, pihaknya mengimbau pada kepala desa (Kades) agar mengetahui peran dan fungsi masing–masing dalam membuat usulan sehingga sudah dapat memilah usulan baik dari segi kewenangan maupun prioritas.
“Tidak lepas dari tema utama yang akan kita lakukan di 2021. Harapan kami nanti Boyolali semakin moncer, semakin dikenal, dengan harapan investasi besar masuk ke Boyolali sehingga ke depan nanti Boyolali semakin maju,” tuturnya.
Bupati Boyolali, Seno Samodro yang turut hadir juga mengungkapkan hal yang sama. Menurutnya, ada beberapa prioritas kebijakan pembangunan Kabupaten Boyolali Tahun 2021 yang diarahkan ke beberapa fokus. Antara lain peningkatan kesetaraan akses memperoleh pendapatan, peningkatan kualitas layanan kesehatan, peningkatan kualitas layanan pendidikan.
“Untuk itu saya minta partisipasi aktif seluruh stakeholder (pemangku kepentingan) dalam memberikan penajaman usulan program dan kegiatan. Dengan harapan dapat menghasilkan perencanaan pembangunan yang terbaik,” tandas Bupati Seno.