Harga Sayur Mayur di Boyolali Alami Kenaikan Sejak Sepekan Terakhir

Harga kebutuhan sayur mayur di wilayah Boyolali alami kenaikan. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Harga sayur mayur di sejumlah pasar di Boyolali mengalami kenaikan sejak satu pekan ini. Kondisi ini dipicu minimnya pasokan sayur seiring datangnya musim hujan.Di Pasar Boyolali Kota harga sayur mayur seperti, cabai, brokoli, kacang panjang, buncis mulai terpantau naik.

“Seperti cabai rawit merah dari Rp50.000/kg menjadi Rp65.000/kg, cabai keriting merah dari Rp40.000/kg menjadi Rp50.000/kg, dan cabai merah besar dari harganya stabil Rp.50.000,” kata Tri Heri Wibowo (43)salah satu pedagang cabai di Pasar Kota Boyolali, Kamis (9/1/2020).

Kenaikan harga ini menurutnya karena pasokan yang berkurang akibat masa panen yang tertunda. Selama masa hujan, sayur mayur tidak dapat dipanen karena berpotensi tidak akan tahan lama. “Banyak pedagang yang tidak berani menyetok sayur mayur dalam jumlah banyak. Kalau disimpan lama, takutnya busuk,” katanya.

Seperti cabai, banyak konsumen yang mengeluh, dengan kenaikan harga komoditas yang satu ini. Tri Heri mengatakan saat musim hujan seperti ini kualitas cabai yang dipanen dipastikan menurun.

“Kalau hujan memang mahal. Banyak yang busuk kena hujan. Tangkai cabai banyak terkena air hujan membuat kekuatannya berkurang sehingga mengakibatkan buah cabai mudah busuk. Kondisi ini membuat buah cabai yang layak jual menjadi terbatas. Akibatnya harga yang dipatok petani pun tinggi,” ujarnya.

Disebutakan selain cabai, harga sayuran di Pasar Boyolali stabil tinggi. Brokoli dari Rp18.000/kg menjadi Rp25.000, tomat Rp10.000/kg kini menjadi Rp15.000, kacang panjang dari harga Rp5.000 perikat kini menjadi Rp8.500 perikat, dan buncis Rp8.000/kg kini menjadi Rp15.000. Untuk harga bawang putih semula Rp32.000 per kilogram menjadi Rp38.000 per kilogram.

Pedagang sayur yang lain, Mutiah (36) menambahkan kenaikan harga sayuran dan cabai lanjut dia terjadi sejak sepekan terakhir. Meski begitu, kenaikan tidak begitu tinggi seperti tahun-tahun sebelumnya. “Naiknya perlahan, setiap harinya. Musim penghujan seperti ini, banyak petani yang merugi kata dia. Banyak pembeli yang mengurangi pembelian kebutuhan pangan,” ujarnya.

Kendati demikian, harga sebagian bahan pokok penting yang dijaga oleh pemerintah sejauh ini masih stabil. Oleh sebab itu, kenaikan harga sayur mayur pun dinilai tidak berdampak terlalu banyak. “Akan tetapi beras, gula dan minyak harganya stabil saja. Sejauh barang pokok masih tercukupi dan kondisi sekarang masih cukup, tentu saja tidak ada masalah,” pungkasnya.