FOKUS JATENG-BOYOLALI-Satu tahanan di Rutan Boyolali yang kabur belum berhasil ditangkap lagi. Pihak Rumah Tahanan (Rutan) kelas II B itu menjelaskan kronologi kaburnya Budiono.
“Sekitar pukul 16.00 WIB, saat itu pas hujan deras,” kata Kasubsie Pelayanan Tahanan Rutan Boyolali, Darmawan Ponco Atmojo, kepada para wartawan Senin (13/1/2020).
Dijelaskan Darmawan, Budiono alias Cipto (19) warga Dukuh Ngebleng, Desa Lembu, Kecamatam Bancak, Kabupaten Semarang, itu kabur dari Rutan Boyolali pada Jumat (10/1/2020) sore. Setiap sore ada truk tangki yang masuk untuk mengisi air di dalam Rutan.
“Waktu itu pas hujan deres, blok sudah dikunci. Tinggal kamar dua itu antri mengambil air. Tahanan tersebut (Budiono) keluar untuk mengambil air. Kondisi hujan deras dan diesel penyuplai air bunyi suara kencang,” jelasnya.
Budiono kabur dengan memanjat tembok pembatas pintu tiga. Kemudian naik ke atap sebelah barat. Dari atap tersebut, tahanan kasus pencurian dengan pemberatan (Curat) itu loncat ke atap kantin.
“Kemudian naik ke atap pos atas, terus keluar (loncat) ke atap (rumah) warga. Kebetulan atap warga itu sekitar satu meteran dengan Rutan sini, jadi mudah sekali untuk melompat dan disana juga ada tower airnya, jadi seperti tangga saja naiknya,” imbuh dia.
Menurut dia, saat itu ada petugas yang melihat Budiono kabur melalui atap. Sejumlah petugas Rutan langsung melakukan pengejaran, baik lewat atap maupun melalui rumah warga di samping Rutan di jalan Merbabu, Boyolali tersebut.
“Tapi kehilangan jejak,” katanya.
Dikemukakan Darmawan, Budiono merupakan tahanan Kejaksaan Negeri Boyolali. Tahanan ini merupakan tersangka kasus pencurian dengan pemberatan dari Polsek Wonosegoro.
“Masih tahapan Kejaksaan, mau dilimpahkan ke Pengadilan karena sebentar lagi mau proses persidangan,” terang Darmawan.
Pihak Rutan langsung melakukan koordinasi dengan Polres dan Kejaksaan Negeri Boyolali. Petugas Sipir dan Polres Boyolali berusaha melakukan pengejaran. Namun hingga hari ini Budiono belum tertangkap lagi.