Pelamar CPNS Pemkab Boyolali yang Lolos Seleksi Administrasi Memasuki Ujian SKD

CPNS Pemkab Boyolali. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Penerimaan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali tahun 2019 segera memasuki tahap ujian Seleksi Kompetensi Dasar (SKD). Tes dengan menggunakan sistem computer assisted test (CAT) pelaksanaanya terpusat di Kabupaten Karanganyar yang menempati Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah di Kecamatan Gondangrejo; Kabupaten Karanganyar.

Formasi Pemkab Boyolali sejumlah 449 kuota dilamar 14.248 pelamar dan dinyatakan lolos seleksi administrasi dan berhak mengikuti tes SKD ada sebanyak 13.347 pelamar. Menurut Kepala Bidang Penataan dan Pengembangan Karier Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelantikan Daerah (BKP2D) Kabupaten Boyolali, Dono Fembriarto, mengatakan Kabupaten Boyolali memperoleh giliran pada Selasa (11/2/2020) hingga Senin (17/2/2020) mendatang.

“Kabupaten Boyolali mendapat jadwal pada tanggal 11 Februari sampai dengan 17 Februari karena jumlah kita sangat banyak 13.347 orang. Untuk Soloraya, ini yang paling banyak yang ikut tes,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, pada Selasa (28/1/2020).

Pada penerimaan seleksi CPNS Pemkab Boyolali tahun 2019 ini peserta P1/Tl dapat memilih untuk mengikuti tes SKD maupun tidak dengan syarat tertentu. Peserta P1/Tl merupakan peserta seleksi penerimaan CPNS 2018 yang nilai SKD memenuhi nilai ambang batas serta masuk dalam tiga kali formasi jabatan yang dilamar pada seleksi CPNS Tahun 2018. Terdapat.

“Total P1/Tl yakni 119 orang, yang tidak ikut tes 8 orang, disarankan 2 orang. Sehingga total ada 13.347 orang yang akan ikut tes,” terangnya.

Selanjutnya masih dijelaskan Dono, bahwa setiap sesi ujian akan diadakan selama 90 menit dengan lima sesi disetiap hari. Sesi pertama dimulai pada pukul 06.30 WIB hingga sesi kelima atau sesi terakhir pada pukul 16.30 WIB sampai pukul 18.00 WIB. Sehingga, diharapkan peserta dapat datang lebih awal atau 90 menit sebelum tes dimulai untuk melakukan absen, registrasi, pengarahan dan lain sebagainya, karena jika ada yang terlambat maka tidak ada toleransi.

“Mohon dipantau setiap peserta melihat secara detail, mencermati secara detail, jangan sampai terjadi kekeliruan karena kesalah pahaman dalam membaca (pengumuman),” harapnya.