FOKUS JATENG-BOYOLALI-Ratusan siswa diajak untuk sadar dalam berkendara di jalan raya. Yakni dengan safety ridding yang digelar Satlantas Polres Boyolali di halaman Gedung Panti Marhen Boyolali, Rabu 26 Februari 2020.
Mereka diajak untuk sadar pentingnya berkendara menekan angka kecelakaan. Sebab, kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan usia muda atau pelajar selama awal tahun ini cukup tinggi. Sedikitnya ada 28 kasus kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar.
“Dari 750an kejadian laka lantas per tahun, sepertiganya generasi muda terpibat dalam kecelakaan. Tentunya ini sangat tinggi mengingat generasi milenial ini adalah generasi-generasi yang dalam usia produktif,” ungkap Kasat Lantas Polres Boyolali, AKP Dwi Panji Lestari.
Dijelaskan, glorifikasi pelajar SMA ini untuk menggelorakan keselamatan sebagai kebutuhan hidup kita, terutama di kalangan generasi pelajar. Berlalulintas yang baik dan mentaati peraturan yang ada penting untuk keselamatan di jalan raya.
Untuk itu, pihaknya juga meminta kepada orang tua dan para guru untuk ikut mensosialisasikan kepada anak didiknya agar tidak mengendarai sepeda motor ke sekolah, jika belum cukup umur.
“Kalau usianya belum 17 tahun dan belum mempunyai SIM, tentunya jangan mengendarai sepeda motor terlebih dahulu. Bisa diantar atau ikut antar jemput. Orang tua juga jangan terlalu memaksakan anak-anaknya untuk menaiki kendaraan ketika usianya belum sampai 17 tahun dan belum memiliki SIM,” imbuh Dwi.
Kapolres Boyolali, AKBP Rachmad Nur Hidayat menambahkan jumlah laka lantas didominasi usia produktif dan pelajar. Di tahun 2019 lalu saja, dari jumlah kecelakaan lalu lintas di Boyolali, 181 pelajar dan pemuda jadi korbannya.
Padahal pelajar merupakan aset bangsa Indonesia kedepan. “ Untuk itu, kami mengajak pelajar untuk mengedepankan keselamatan berlalu lintas Sebagai kebutuhan,” pungkas Rachmad.