Erupsi Gunung Merapi Berdampak Hujan Abu di Wilayah Boyolali

Kepulan asap vulkanis Gunung Merapi terlihat jelas dari wilayah Boyolali. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Merapi kembali erupsi dan menyemburkan kolom abu setinggi 6.000 meter dari puncak. Guguran kolom abu disebutkan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Kementerian, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (BBPTK PVMBG Kementerian ESDM).

Erupsi terjadi Selasa (3/3) pukul 05:22 WIB dan tercatat seismogram dengan amplitudo 75 mm dan berdurasi 450 detik.

Hujan abu vulkanis tampak di wilayah Boyolali Kota. (credit-Yulianto/Fokusjateng.com)

Informasi BBPTK, guguran abu mengarah ke hulu Kali Gendol dengan jarak maksimal 2 kilometer. Arah angin dari erupsi ke arah menuju utara. hujan abu campur pasir berlangsung cukup lama. Hingga sekitar pukul 08.00 WIB hujan abu masih turun. Para pengguna jalan dan warga yang berada di wilayah timur Merapi ikut merasakan hujan abu dari letusan Merapi pagi ini.

Sejumlah pengendara motor di kawasan Musuk, Cepogo, Selo Hingga Boyolali kota mengenakan jas hujan untuk melindungi diri dari abu. Selain itu, tercium juga bau belerang. Jalanan dan tanah pun terlihat memutih karena tertutup abu. Pasir tipis juga membuat jalanan menjadi licin.

“Sekitar 30 menit setelah meletus, disini langsung hujan abu campur pasir,” kata Ari Wibowo warga Dusun Taring, Desa Wonodoyo, Cepogo Boyolali.

Meskipun ada erupsi, warga masyarakat di Kawasan Rawan Bencana 3 (terdekat dengan puncak Merapi) saat ini beraktivitas seperti biasa. Demikian juga para wisatawan justru mendapatkan pengalaman baru dan berwisata seperti biasa.

warga lain pun sempat merekam letusan Merapi pagi ini dari berbagai lokasi. Letusan dan guguran abu tampak jelas dari arah Selo, Boyolali.