FOKUSJATENG – SOLO – Ada sebanyak 192 berita hoaks tentang virus korona atau Covid-19 yang diunggah di berbagai platform media sosial. Hal tersebut diungkapkan Direktur Jenderal (Dirjen) Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kemenkominfo Widodo Muktiyo saat acara Bengkel Digital Teras Negeriku “Reparasi Informasi untuk Literasi Anak Negeri” di Monumen Pers, Kamis (12/3/2020) lalu.
Di depan puluhan mahasiswa, Widodo mengeluhkan, mewabahnya Covid-19 di hampir seluruh dunia, termasuk Indonesia, memunculkan banyak informasi simpang siur, utamanya di media sosial.
“Ini harus kita lawan dengan berita yang benar. Makanya kami ajak generasi muda untuk menghadapi itu, yakni dengan memposting hal-hal yang positif. Itu juga sebagai bentuk kepedulian terhadap sesama,” beber Widodo.
Untuk itu, Widodo mengajak mahasiswa sebagai generasi muda membantu kemenkominfo untuk turut mensporadiskan berita positif terkait Covid-19.
Selain itu Widodo juga mengimbau supaya mahasiswa mengajak seluruh elemen masyarakat berkolaborasi menghadapi wabah Covid-19 supaya tidak terjadi kepanikan publik.
“Ibarat dua mata pisau, media sosial juga membahayakan jika tidak bijak dalam penggunaannya.Maka kami mengajak generasi muda untuk menggunakan smartphone dengan positif. Sekaligus berpartisipasi dalam menyelesaikan permasalahan bangsa. Saat ini kita di hadapkan pada isu kesehatan dan kemanusiaan. Kami berharap generasi muda aktif dalam memberi solusi atas masalah itu. Yakni melalui kegiatan bermedia sosial. Kita semua punya amanat besar yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945. Yaitu melindungi segenap tumpah darah dan mencerdaskan bangsa. Anak muda harus mampu menjadi generasi milenial yang positive thinking dan positive knowledge,” kata Widodo.
Senada, Direktur Informasi dan Komunikasi Polhukam Bambang Gunawan menambahkan, mahasiswa menjadi garda terdepan memberantas berita hoaks. Salah satunya dengan melakukan cek dan ricek setiap menerima informasi.
“Saring sebelum sharing. Jangan asal share berita yang tidak jelas. Mohon diteliti dulu. Terlebih generasi milenial dengat dengan teknologi. Akan lebih mudah mencari kebenaran suatu informasi,” tegas Bambang.
Untuk diketahui, acara Bengkel Digital Teras Negeriku bertajuk Reparasi Informasi untuk Literasi Anak Negeri tersebut digelar Direktorat Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum, dan Kemanan, Direktorat Jendral Informasi dan Komunikasi Publik, Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Acara yang melibatkan 50 generasi milenial di Kota Solo tersebut bertujuan untuk meningkatkan literasi masyarakat guna menangkis berita hoaks, disinformasi dan ujaran kebencian. (*)