FOKUS JATENG-BOYOLALI-Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Boyolali terus meningkat, informasi dari Dinas Kesehatan Boyolali, terdapat 426 kasus laporan penyakit dugaan DBD, namun yang dinyatakan positif 28 kasus.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Boyolali, Sherly Jeane Kilapong menjelaskan, dari sebanyak 28 kasus tersebut terhitung mulai Januari (2020) terdata sebanyak 8 kasus, Kemudian sejak Februari sampai sekarang 20 kasus.
“Kalau laporan yang masuk ke kami ada 426 kasus,” katanya, Selasa (10/3/2020).
Menurut Sherly, data sebanyak 426 kasus laporan dari rumah sakit-rumah sakit di Boyolali tentang pasien yang didiagnosa awal menderita DBD tersebut kemudian ke aplikasi e-DBD. Kemudian muncul yang positif DBD sebanyak 28 kasus.
“Laporan dari rumah sakit ini murni laporan dari mereka, masuk ke aplikasi sudah sesuai dengan petunjuk, bagaimana untuk mendiagnosa DBD, karena DBD menegakkan diagnosa itu harus berdasarkan gejala klinis dan laboratorium. Kalau tidak sesuai kemungkinan itu bukan DBD. Bisa saja virus yang lainnya atau penyakit yang lainnya yang gejala klinisnya hampir sama,” ujarnya.
Kasus DBD, menurut dia, paling banyak terjadi di Kecamatan Nogosari sebanyak 6 kasus. Kemudian Kecamatan Mojosongo juga 6 kasus, Kecamatan Simo 5 kasus, Kecamatan Gladagsari 3 kasus.
Diakui Sherly, kasus penyakit akibat gigitan nyamuk aedes aigypti di Boyolali saat ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Di tahun 2019 lalu, terdapat 443 kasus, satu pasien meninggal dunia. Namun di tahun 2019 belum ada aplikasi e-DBD, sehingga masih berdasarkan laporan dari pihak rumah sakit.
Pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk. Membersihkan tempat-tempat yang bisa digunakan nyamuk bertelur dan hidup. “Kami sudah membuat surat edaran ke Puskesmas dan Camat untuk melakukan kegiatan PSN plus,” tandasnya.
Sementara terpisah Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali, Siti Nur Rokhmah Hidayati, mengungkapkan pasien DBD yang dirawat di rumah sakit Pandan Arang juga mengalami peningkatan saat ini. Terdapat 42 pasien DBD.
“Iya, untuk jumlah pasien DBD mengalami peningkatan,” katanya.
Dengan demikian, sebagai antisipasi, pihaknya juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan melakukan upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) secara mandiri.