Kominfo RI Dorong Masyarakat Boyolali Gunakan Teknologi Informasi di Sektor Pertanian

Acara Pojok Literasi bertema Pemanfaatan teknologi informasi untuk peningkatan kesejahteraan petani yang digelar di ruang Merbabu kantor Bupati Boyolali, Selasa (10/3). (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Di era teknologi seperti sekarang ini tak ada alasan untuk tak maju. Segala sesuatunya bisa dikerjakan lebih mudah, cepat dan efisien, Tak terkecuali untuk sektor pertanian.  Dimana pelaku usaha pertanian ini dipermudah oleh teknologi untuk melakukan proses produksi hingga pendistribusiannya.

Makanya, Direktorat IKPM, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI mendorong masyarakat memanfaatkan perkembangan teknologi secara maksimal guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Hal itu disampaikan Direktur IKPM Setriyani Tangkar dalam acara Pojok Literasi bertema Pemanfaatan teknologi informasi untuk peningkatan kesejahteraan petani yang digelar di ruang Merbabu kantor Bupati Boyolali, Kemarin (10/3).

Menurut Setriyani peran teknologi dalam pengembangan pertanian sangat penting. Itu dapat mempermudah pekerjaan petani dalam proses produksi pertanian.

Misalnya, teknologi pemanenan hasil pertanian. Jika sebelumnya proses pemanenan hasil pertanian dilakukan dengan cara manual yang memakan waktu lama dan serta membutuhkan tenaga kerja yang sangat banyak.

Hal tersebut jelas tak efisien. Namun saat ini, berkat kemajuan teknologi, proses pemanenan hasil pertanian cukup hanya dilakukan oleh satu atau dua orang saja dan waktunya sangat singkat.

“ Satu hamparan padi misalnya, saat ini hanya butuh waktu beberapa jam saja untuk menyelesaikan panen,” katanya. Bahkan, proses pengangkutannya juga lebih cepat.

Tak cukup disitu saja, bahkan saat ini dibeberapa daerah juga sudah dikembangkan proses pengeringan dengan alat. Sehingga petani tak perlu lagi capek-capek menjemur gabahnya agar bisa digiling menjadi beras.

Tak hanya pada proses produksi saja yang sudah menggunakan teknologi. Masyarakat juga bisa meningkatkan pendapatan hasil pertanian ini dengan menjualnya langsung melalui berbagai aplikasi marketplace yang sudah banyak tersedia.

Produk terbaik dari petani yang khas tinggal dijual saja melalui aplikasi marketplace ini. “ Pasti untungnya lebih besar. Tapi tetep kualitas barang yang dijual haruslah yang terbaik. Dan yang penting petani punya brand sendiri untuk menjual hasil pertanian ini,” tambahnya.

Sementara itu, perwakilan dari Kementerian PUPR, Sudirman menambahkan infrastruktur untuk mendukung sektor pertanian ini juga sangat penting. Salah satunya ketersediaan air untuk irigasi pertanian ini.

Makanya pemerintah tahun ini menganggarkan dana yang besar untuk mencapai target prioritas dalam bidang sumber daya air. Sedikitnya anggaran sebesar Rp 18,52 triliun bakal digelontorkan untuk pembangunan bendungan dan embung. Begitu juga dengan saluran irigasi dan rawa juga mendapat porsi anggaran yang cukup fantastis.

“ Anggaran sebesar 8 triliun disiapkan untuk pembangunan irigasi agar bisa mengairi 20 ribu hektar lahan. Serta untuk rehabilitasi ririgasi 89 ribu hektar lahan,” imbuhnya.

Dengan upaya ini, diharapkan petani semakin sejahteran dengan karena tersedianya infrastruktur yang memadahi. Selain itu, pemerintah juga terus melakukan pembangunan infrastruktur jalan guna meningkatkan mobilitas masyarakat, barang dan jasa.