Pemkab Boyolali Bikin Kelengkapan APD Tenaga Medis Secara Mandiri

Pembuatan perlengkapan APD tenaga medis untuk penanganan covid-19. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Pemkab Boyolali mulai mengatasi kelangkaan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis dengan membuat pakaian dekontaminasi secara mandiri. Produksi baju APD untuk pekerja medis yang dikerjakan oleh Balai Latihan Kerja (BLK) Teras Boyolali.

“Baju APD ini untuk membantu ketersediaan APD TIM Medis khususnya yang ada di sejumlah RSU (Rumah Sakit umum) yang ada di Boyolali,” ujar oleh Kepala Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Dinkopnakar) Boyolali, M. Syawalludin, Selasa (7/4/2020).

Syawal menyebut baju APD ini terbuat dari bahan kain Cotton 100 persen. Hal itu sesuai dengan ketentuan baju APD untuk medis. Bahan kain Cotton 100 persen ini didatangkan langsung dari Jakarta.

“Semua bahan (Kain Cotton) ini semuanya dari tim gugus tugas percepatan penanganan covid19. Berapapun bahan yang diberikan. Kami BLK siap membuatnya,” ujarnya.

Setiap harinya, BLK Boyolali menugaskan 12 penjahit terdiri peserta pelatihan dan instruktur BLK, untuk mengerjakan baju APD. Hingga saat ini telah berhasil dibuat 32 buah baju APD dari target awal yang akan dibuat sebanyak 100 buah, dan akan langsung dikumpulkan di Kantor Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Boyolali.

“Sehari perorang bisa menghailkan 4-5 stel baju APD. Sehingga dalam 4-5 hari kedepan bahan kain yang diberikan sudah bisa terjahit semuanya,” lanjutnya.

Tak hanya itu, BLK juga memproduksi masker kain yang dikerjakan oleh BLK. Hingga kini ribuan masker kain tersebut sebagian telah didistribusikan dan akan terus diproduksi. “Lebih dari 2000an masker sudah kami bagikan kepada masyarakat. Diantaranya melalui Pemerintah Desa Randusari, Mliwis, Gedangan Kecamatan Cepogo dan masyarakat sekitar BLK Boyolali ini,” katanya.

Sementara itu, Fajar Ayu Lestari (24) peserta pelatihan menjahit asal Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo merasa bangga bisa terlibat dalam penanganan wabah virus Corona ini. Sebab meskipun hanya menjahit baju saja, namun itu bisa membantu para tenaga medis dalam memerangi virus Corona.

“Bisa belajar juga bagaimana membikin baju untuk tenaga medis, tentu saja pengalaman ini akan semakin meningkatkan kemampuan menjahit saya,” pungkasnya.