FOKUSJATENG – BOYOLALI – Pemerintah Kabupaten Boyolali menyiapkan bantuan sosial untuk membantu warga yang terdampak penyebaran virus Corona jenis baru (COVID-19).
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Boyolali, Ahmad Gojali mengatakan, pihaknya saat ini masih melakukan pendataan terhadap masyarakat terdampak, terutama yang tidak masuk kedalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Tak seluruh warga Boyolali menjadi penerima manfaat program bantuan sosial. Padahal, pandemi Virus Corona ini masih banyak masyarakat yang terdampak dan butuh bantuan pemerintah dari Pemerintah pusat yang sudah berjalan selama ini,” katanya.
Gojali memperkirakan ada 180 ribu kartu keluarga (KK) yang rentan terkena dampak wabah Covid-19 ini. Belasan ribu KK tersebut bekerja disektor informal. Seperti tukang becak, tukang batu, pengemudi ojek online dan lain sebagainya.
“Untuk data sementara, di Boyolali sudah ada 64 ribu KK yang diketagorikan kelompok rentan terkena dampak Covid-19 ini,” katanya.
Jumlah tersebut, menurut Gojali dimungkinkan masih akan terus bertambah. Mengingat belum semua kecamatan menyampaikan data kelompok rentan terkena dampak Covid-19 ini.
Untuk itu, Pemkab Boyolali bakal menyiapkan anggaran dana untuk memberikan bantuan kepada kelompok rentan terkena dampak Covid-19 ini. Rencananya, bantuan yang akan diberikan kepada kelompok rentan terkena dampak Covid-19 ini sebesar Rp 200 ribu sebulan.
Diisi lain, lanjut Gojali, hanya sebagian DTKS yang sudah menerima bantuan langsung dari Kementerian Sosial melalui program sembako dan PKH (Program keluarga harapan). Namun masih ada warga yang terdaftar di DTKS namun belum mendapat program bantuan apapun dari pemerintah.
“Dari 130.772 warga yang masuk DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial). Yang dapat sembako (Bantuan Sembako perbulan) baru 63 ribuan. Sehingga masih kurang 64 ribu,” ujarnya.
Dari data tersebut, menurut Gojali, paling tidak butuh Rp 36 miliar untuk membantu warga yang terkena dampak Covid-19 ini.