Ini Penjelasan Lengkap PAN Brothers Terkait Karyawannya yang Positif Covid-19

HRM Manager PT PAN Brothers Tbk Boyolali, Yusi Hersanty, dalam jumpa pers di Kantor Dinkes Boyolali, Selasa (14/4/2020). (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUSJATENG – BOYOLALI – PT PAN Brothers TBK area Desa Butuh, Mojosongo Boyolali membenarkan bahwa ada salah satu karyawan perusahaan yang bergerak di bidang garment itu terkonfirmasi Postif Corona.

“Bahwa benar, salah satu karyawan kami dengan inisial saudara AV dinyatakan confirm COVID-19, sesuai dengan hasil rapid test dan PCR pada tanggal 6 April 2020 yang dilakukan di RS Kasih Ibu, Surakarta,” kata HRM Manager PT PAN Brothers Tbk Boyolali, Yusi Hersanty, dalam jumpa pers di Kantor Dinkes Boyolali, Selasa (14/4/2020).

Yusi juga menegaskan, bahwa AV (40) warga Kecamatan Colomadu- Karanganyar memang bekerja di perusahaan garment yang berlokasi di Desa Butuh, Kecamatan Mojosongo, Boyolali itu bukan pimpinan perusahaan. Namun yang bersangkutan merupakan karyawan di bagian merchandising.

“Penugasan saudara AV adalah di bagian merchandising, bukan accounting dan area kerjanya bukan di pabrik yang bertemu dengan karyawan produksi, melainkan di gedung terpisah dengan kontak yang terbatas,” ujarnya.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Boyolali, Ratri S Survivalina menyatkan pihaknya melakukan penyelidikan epidemiologi terhadap pasien positif Corona asal Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar. Mengingat, yang bersangkutan bekerja disebuah pabrik garment di Boyolali.

“Terkait dengan pasien yang dinyatakan positif COVID-19 yang bersangkutan bekerja di Boyolali, kami dari jajaran kesehatan sudah melakukan antisipasi dengan melakukan tracking atau penyelidikan, survei epidemiologi,” katanya.

Penyelidikan tersebut dilakukan tim dari Dinas Kesehatan Boyolali dengan melakukan tracing orang-orang di Boyolali, khususnya di PT atau perusahaan tersebut yang pernah kontak dengan pasien bersangkutan. Dari penelusuran itu, tim Dinkes juga memperkuat dengan melakukan rapid test.

Dari tracing, jelas dia, ada sekitar 14 orang di Boyolali yang pernah kontak dengan yang bersangkutan atau pasien tersebut. Mereka juga secara otomatis masuk Orang Dalam Pemantauan (ODP).

“Dan dari tracing yang kami laksanakan, ini kami perkuat dengan rapid test dan hasilnya bagi warga Boyolali yang kontak dengan beliau (pasien) itu hasilnya semuanya negatif,” ungkap dia.

Lebih lanjut Ratri mengemukakan, hingga hari ini di Boyolali belum ada yang dinyataka positif COVID-19. Jumlah PDP di Boyolali, ada 7 orang dan ODP 122 orang. Sedangkan pelaku perjalanan atau pemudik yang masih dipantau kondisi kesehatannya ada 4.288 orang.

“Boyolali sampai sekarang belum ada yang positif,” pungkasnya.