FOKUS JATENG-BOYOLALI-Jumlah pasien terkonfirmasi positif virus corona di wilayah Boyolali bertambah. Tercatat dua warga terkonfirmasi positif menderita Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 pada Rabu (22/4/2020).
“Per hari ini (22/4) ada penambahan terkonfirmasi positif corona sebanyak 2 orang,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Boyolali, Ratri S Survivalina.
Dijelaskan, mereka berinisial SBK dari kecamatan Teras. Pasien bergender perempuan itu tertular Covid-19 dari kluster Jakarta. Selanjutnya DH tercatat asal kluster Gowa. DH, merupakan peserta ijtima’ Ulama Gowa, asal Kecamatan Andong dinyatakan positif terkonfirmasi Covid-19.
“Akan tetapi saudara DH, umur 34 . Saat ini dirawat dirumah sakit diluar wilayah Boyolali,” kata Ratri.
Menurut Ratri, selain adanya tambahan jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid, pihaknya juga telah menyelesaikan tracking kontak sebagian pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19. Disebutkan, pasien 01, berinisial BK dari kecamatan Simo memiliki kotak erat sebanyak 60 orang. Dari hasil pemeriksaan rapid test diketahui satu orang yang reaktif. Satu orang kontak yang reaktif tersebut merupakan keluarga BK.
“Selanjutnya sudah diprogramkan untuk dilakukan pemeriksaan swab. Yang orang yang kontak erat reaktif tersebut merupakan keluarga BK,” katanya.
Pasien 02, JS asal kecamatan Ngemplak diketahui telah melakukan kontak erat dengan 25 orang. 14 diantaranya telah dilakukan rapid tes, dan hasilnya negative. Sedangkan sisanya hasilnya masih dalam proses. Adapun pasien 03, JS dari kecamatan Simo diketahui telah melakukan kontak erat dengan 15 orang.
“Saat ini rapid tesnya (untuk 15 orang) masih belum selesai. Begitu juga dengan kontak erat dengan pasien positif 04, berinisial S Kecamatan Teras masih dalam proses rapid tes,” imbuhnya.
Ratri menambahkan dua pasien tambahan tersebut yakni, pasien 05, dengan inisial SBK asal kecamatan Teras dan pasien 06, DH dari Kecamatan Andong yang masih dalam penelusuran. Untuk sementara ini,lanjut Ratri penyebaran Covid-19 di Boyolali berasal dari empat kluster. Yakni dari Surabaya, Jakarta, Gowa, dan Solo. Dari kluster surabaya ada 3 pasien. Dua dari Simo, dan satu dari Teras.
“Teras kan ada dua pasien. Yang satu kluster Surabaya, dan yang satunya memiliki riwayat perjalanan dari Jakarta. Sehingga kita sebut sebagai kluster Jakarta,” pungkasnya.