FOKUSJATENG – BOYOLALI – Beberapa desa di Boyolali bertindak cepat dalam penanganan pandemi Coronavirus disease (Covid-10). Salah satunya di Desa Walen Kecamatan Simo yang sudah melengkapi petugas dengan APD, pihak pemdes juga memiliki ruang isolasi sementara untuk ODP.
Hal itu terungkap setelah tim terpadu dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Boyolali, Dinas Kesehatan (Dinkes), Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), Kodim 0724/Boyolali dan Polres Boyolali melakukan monitoring dan sosialiasasi penanganan wabah Corona Virus Disease (Covid-19) di kawasan zona merah pada Rabu (29/4)malam.
“Di gedung tempat isolasi tersebut sudah dihuni empat warga atau pemudik yang kondisinya sehat namun harus tetap melewati masa karantina selama 14 hari,” kata kata Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Boyolali Kurniawan Fajar Prasetyo. Kamis (30/4/2020).
Ia menjelaskan, pemdes setempat telah menetapkan aturan bahwa setiap pemudik, sebelum pulang ke rumah wajib ke Posko Covid-19. Setelah diperiksa kesehatan dan riwayat perjalannya oleh tim medis setempat. Selanjutnya untuk sementara mereka waktu diminta untuk tinggal di ruang isolasi. Untuk kemudian dijemput oleh tim medis dari rumah sakit rujukan.
“Kesadaran masyarakat itu didasari rasa gotong royong,” ujarnya.
Menurut Fajar, tempat karantina tersebut disediakan oleh Pemerintah Desa Walen dengan berbagai fasilitas pendukung, seperti kebutuhan pokok warga selama menjalani masa karantina. Sedangkan Anggaran yang digunakan bersumber dari Dana Desa (DD) setempat.
Adapun monitoring yang dilakukan tim gabungan tersebut menyasar di empat wilayah kecamatan yang dinyatakan sebagai zona merah, yaitu Simo, Ngemplak, Nogosari dan Teras.
“Sasaran petugas gabungan diantaranya posko karantina atau isolasi dan berbagai tempat keramaian,” ujarnya.
Selain monitoring di Simo, tim gabungan juga melakukan edukasi dan sosialisi di sela penutupan sementara Pasar Dibal Kecamatan Ngemplak. Dilokasi tersebut, tim juga memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai keamanan wilayah, serta mewaspadai maraknya berita hoaks terkait persebaran virus corona.
“Kegiatan malam ini tim juga melakukan sosialisai penutupan pasar Dibal selama tiga hari. Kami berharap ada kesadaran warga dan mau mematuhi anjuran demi kesehatan bersama,” pungkasnya.