Hari Buruh Tanpa Demo, Curhat ke Ganjar

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowodengarkan Curhat seorang buruh, (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUSJATENG – BOYOLALI – Hari buruh yang berlangsung 1 Mei ini, berlangsung tanpa perayaan ataupun aksi demo, namun justru dilakukan pembagian sembako bagi para buruh yang di-PHK maupun dirumahkan dampak Covid 19.

Total sebanyak 1.000 buruh mendapatkan paket yang terdiri beras, ikan, mi instan dan minyak goreng. Mereka diseleksi dari total 3.000 buruh yang masuk pendataan. Penyerahan paket dilakukan langsung Gubernur Jateng Ganjar Pranowo di halaman Kantor Disnakertrans Boyolali.

Ganjar menjelaskan saat ini pemerintah terus berpikir untuk membantu masyarakat yang terkena dampak Covid 19. Setidaknya membuat mereka merasa aman dan nyaman selama sebulan ke depan dengan menyediakan paket sembako.

“Di hari buruh ini, kami pikirkan nasib buruh. Apakah mereka sudah dirumahkan atau masih bekerja,” katanya.

Atas kondisi tersebut, pemerintah tengah menyiapkanpelatihan bagi buruh yang di-PHK. Sehingga, jika nantinya mereka benar- benar tak bisa bekerja lagi, masih memiliki alternatif pekerjaan yang bisa dikerjakan untuk menopang keluarga.

“Tadi ada teman buruh yang membuat masker di rumah untuk dijual. Ada juga yang bertani, itu bagus.”
Diakui, dalam kondisi sekarang, masyarakat harus mengedepakan rasa tepo sliro, gotong royong dan peduli sesama. Meski grafik belum menurun, namun Covid 19 sudah mulai melandai. “Mudah- mudahan kondisi segera membaik.”
Ganjar berharap, masyarakat hendaknya mengubah cara pikir dimana saat ini harus hidup dengan Covid 19. Dimana hal itu tak terlalu sulit. Caranya, sering cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

“Pakai masker, jaga jarak sebagai kesadaran. Naik angkot jangan berdesakan. Kalau bersin batuk, maka etikanya ya harus ditutup,”ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Koperasi dan Tenaga Kerja (Dinkopnaker) Boyolali, M Syawaludin menambahkan, perusahaan dihadapkan kondisi sulit akibat Covid 19.
Hingga kini, jumlah buruh yang terdampak mencapai 7.476 orang. Sebanyak 1.732 buruh di-PHK dari 16 perusahaan. Kemudian yang dirumahkan sebanyak 3.703 orang. “Karyawan yang dirumahkan ini berasal dari 5 perusahaan di Boyolali,” kata Syawal.
“Terbaru, ada perusahaan yang meliburkan karyawan. Peliburan karyawan ini bersifat sementara hingga kondisi normal. Sedikitnya ada 2.041 karyawan di 6 perusahaan yang diliburkan,” pungkasnya.