FOKUS JATENG-BOYOLAL-Jumlah pasien rawat jalan maupun rawat inap Rumah sakit umum daerah Pandan Arang (RSPA) turun drastis dalam beberapa pekan ini. kondisi tersebut berbeda dengan sebelum merebaknya wabah virus corona.
Direktur RSUD Pandan Arang Boyolali, Siti Nur Rokhmah Hadiyati menjelaskan, penurunan jumlah pasien–baik rawat jalan maupun inap–di rumah sakit pelat merah itu akibat adanya kekhawatiran warga terhadap merebaknya wabah Covid-19.
“Mungkin mereka (pengunjung) khawatir tertular virus Corona, sehingga mengurangi jadwal berobat ke RSPA,” ungkapnya.
Dijelaskan penurunan jumlah pengunjung juga berimbas pada anggaran Rumah sakit. Beruntung Pemerintah Kabupaten (Pemkab) memberi dukungan yang sangat besar. Sehingga kekurangan anggaran karena turunnya pendapatan rumah sakit bisa ditutup.
“Kemarin kami dapat tambahan anggaran dari refocusing ini sebesar enam miliar,”ujarnya.
Di sisi lain, lanjut Nur, pandemi Covid-19 tersebut memaksa pelayanan kesehatan yang memiliki resiko tinggi terhadap penyebaran Covid-19 ini ditunda terlebih dulu. Di antaranya tindakan operasi yang bisa direncanakan untuk sementara ditiadakan dulu. Sampai masa pandemi Covid-19 berlalu.
“Tapi kalau emergency tetap kami lakukan,” katanya.
Sementara itu, penurunan kunjungan pasien nampak terasa di polklinik. Banyak kursi tunggu yang masih kosong. Menurut petugas, jumlah pengunjung poliklinik perhari hanya sekira 200-300 orang saja. Padahal biasanya mencapai 700 orang.
Siti Nur Rokhmah menambahkan saat ini Bed Occupancy Rate (BOR) RSUD Pandan Arang Boyolali tinggal 36an. Turun 50 persen. Dari biasanya 79 Bor saja. Untuk itu, pihaknya melakukan marger bangsal-bangsal yang kurang efektif.
“Dua bangsal sudah kita marger. Selain untuk efiseinsi anggaran, karena setelah refocusing anggaran, anggaran banyak dialihkan ke penangan Covid-19,” pungkasnya.