Penggunaan Air PDAM di Karanganyar untuk Gerakan Cuci Tangan Cegah Covid-19 Melonjak

Direktur PDAM Karanganyar Prihanto memberikan keterangan pers terkait penggunaan air di pandemi Covid-19. (Suroto Bre/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-KARANGANYAR-Dampak penggunaan air untuk gerakan cuci tangan guna cegah virus covid-19 di Kabupaten Karanganyar, Jateng sangat dramatis. Tak tanggung-tanggung hanya sekedar cuci tangan saja ternyata sela Maret-April tahun ini penggunaan air PDAM Kabupaten Karanganyar alami lonjakan sebesar 10 persen atau sekitar 111.069 meter kubik.

Dan diprediksikan jumlah penggunaan akan melonjak hingga 30 persen seiring aktifitas Hari Raya Iedul Fitri karena faktor bertambahnya jumlah penduduk musiman selama lebaran tersebut mengingat adanya kelonggaran dari pemerintah.

Direktur PDAM Karanganyar Prihanto mengatakan, kenaikan itu diduga faktor peningkatan konsumsi rumah tangga salah satunya dipicu meningkatnya gerakan cuci tangan secara sporadis menyeluruh di 177 desa guna antisipasi pencegahan virus covid 19. “Survai dari tim kami kontribusi peningkatan penggunaan air itu dipengaruhi berbagai faktor dan yang paling menonjol adalah meningkatnya air untuk cuci tangan,” tandasnya, Selasa 12 Mei 2020.

Prihanto menjelaskan ritme pemakaian air PDAM untuk sektor rumah tangga mencakup konsumsi dan laimnya selalu stab di kisaran 125.000 meter kubik dan ada lonjakan biasanya musim taraweh dan mudik. Namun kali ini cukup mengagetkan disaat jumlah taraweh berkurang karena Fatwa MUI untuk sholat di rumah saja, tapi justru pemakaian air melonjak.

“Ini fenomena yang tidak biasa selama terjadi Pandemi Covid 19. Tarawrh berkurang tapi penggunaan air bertambah” ujarnya.

Meski begitu pihaknya disatu sisi sebagai BUMD merasa senang karena kesadaran warga terhadap Covid cukup taat. Selain itu dari sisi bisnis PDAM alami kenaikan pasar. “Ya kita lihat dua bulan lagi perkembangan Covid bagaimana karena itu sangat dominan pengaruhi pasar.

Sebagaimana diketahui neraca pemaikaian air secara di Karanganyar Maret sebesar 1.055.733 meter kubik terdiri tiga,zona yairu tengah , barat dan timur untuk pasok di 17 kecamatan yang ada di kabupaten tersebut. Sedangkan Aprl pemakaian diketahui naik menjadi 1.166.802 meter kubik atau naik sebesar 111.069 meter kubik. Atau naik sebesar 10.5%.