Rp 63 Miliar untuk 263 Desa Dialokasikan untuk Pencegahan dan Penanganan Pandemi Covid-19

Kepala Dispermasdes Kabupaten Boyolali Purwanto menyerahkan bantuan sosial secara simbolis di Desa/Kecamatan Andong. (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUS JATENG-BOYOLALI-Sekitar Rp 63 miliar digelontorkan pemerintah untuk 263 desa terkait pencegahan dan penanganan pandemic covid 19 di Boyolali. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dispermasdes) Kabupaten Boyolali, Purwanto Selasa (19/5/2020).

Dijelaskan, saat ini pemerintah desa diberi kewenangan untuk memanfaatkan Dana Desa (DD) digunakan dalam pencegahan dan penanganan pandemi Corona Virus Disease (Covid-19). “Peruntukkannya untuk tiga kegiatan, yaitu penanganan covid 19, padat karya tunai desa dan bantuan langsung tuan DD,” ujarnya.

Menurut Purwanto kebijakan ini sesuai petunjuk dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendesa) Republik Indonesia. Namun, DD yang bisa digunakan ada perhitungan prosentasenya.

Bagi desa dengan DD sebesar RP 800 juta ke bawah ini sebesar 25 persen,kemudian antara Rp 800 juta – 1,2 miliar sebesar 30 persen dan Rp 1,2 ke atas ini bisa 35 persen. Total dana yang bisa digunakan untuk penanganan Covid-19 mencapai Rp 63 miliar di 261 Desa se-Boyolali.

“Menurut perhitungan kami bahwa dana desa yang ada di Boyolali yang akan digelontorkan ini kurang lebih sekitar Rp 63 miliar terkait dengan penanggulangan Covid-19.”

Untuk itu pihaknya meminta Pemerintah Desa untuk melakukan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) dalam rangka menetapkan penerima manfaat dari program ini. Bahkan sudah ada satu Desa yang telah mencairkan BLT Dana Desa ini yakni Desa/Kecamatan Andong.

“Disana ada 141 penerima manfaat masing-masing menerima Rp 600 ribu dan ini akan dilaksanakan 3 bulan mulai dengan Mei, Juni, Juli.”

Adapun penerima manfaat BLT DD ini, Purwanto menyampaikan petunjuk teknis (juknis) yaitu diantaranya belum mendapatkan bantuan apapun dari berbagai program yang digulirkan pemerintah.

Pihaknya berharap pemanfaatan DD ini bisa membantu mengatasi kebutuhan pokoknya terutama pangan bagi masyarakat terdampak Covid-19. Sebagai contoh program Padat Karya Tunai diperuntukkan bagi masyarakat yang terkena PHK atau bagi yang mudik pulang karena tidak punya pekerjaan.

Jenis pekerjaan dapat disesuaikan di Desa masing-masing seperti pembangunan fisik talud, selokan atau melakukan pembersihan saluran irigasi dan lain sebagainya. Dengan mengikuti program ini, masyarakat akan diberi upah sebesar Rp 80 ribu per hari yang diharapkan bisa membantu mencukupi kebutuhan keluarga.