Kecewa Batal Berangkat Haji, Calon Jemaah asal Boyolali : Tapi bagaimana lagi….

Legiyo (70) dan Nyami (68), pasangan calon haji asal Dukuh Silem, Desa Kadireso, Kecamatan Teras (Yulianto/Fokusjateng.com)

FOKUSJATENG – BOYOLALI – Legiyo (70) dan Nyami (68), pasangan calon haji asal Dukuh Silem, Desa Kadireso, Kecamatan Teras mengaku pasrah, rencana berangkat haji bersama tahun ini ternyata batal karena adanya pandemi Covid-19.

“Iya kecewa, tapi bagaimana lagi, kami ikut keputusan pemerintah. Semoga bisa berangkat lancar tahun depan,” kata Nyami.

Padahal mereka telah menyiapkan segala kebutuhan untuk bersama sama berangkat haji tahun ini, mulai dari latihan manasik, lempar jumrah, sai, towaf, doa-doa dan sebagainya. Sedangkan persiapan phisik, mereka rutin melakukan olahraga jalan kaki. Selain itu, keluarganya juga sudah berencana untuk menggelar pamitan haji dalam waktu dekat.

“Karena batal berangkat, ya tidak jadi ada acara pamitan,”ujarnya.

Persiapan kelengkapan haji juga sudah ia siapkan. Terutama pakaian atau kain ihram sudah dibelinya jauh-jauh hari.

“Paspor sudah siap, malah sudah di Vaksin Meningitis sebagai persyaratan pemberangkatan haji,” tambahnya.
Nyami mengaku sebenarnya sudah mendaftar haji tahun 2011. Sesuai urutan, dia bisa berangkat tahun 2017. Namun, belakangan suaminya, Legiyo menyusul mendaftar tahun 2017. Hanya saja, Legiyo berkeinginan bisa berangkat bersama.

“Ya mundur, tinggal menanti giliran pembarangkatan haji tahun depan (2021),” katanya.

Adapun biaya haji, dirinya rutin menyisihkan uang hasil penjualan lele goreng di Pasar Nepen. Besarnya antara Rp 5.000 hingga Rp 10.000/hari. Jika sudah terkumpul Rp 2 juta, lalu dibelikan perhiasan emas sebagai tabungan.

“Hingga akhirnya terkumpul bisa untuk mendaftar haji.”

Senada, Darmastuti calon haji asal Kelurahan Banaran Rt 5 Rw 2, Kecamatan Boyolali Kota. Mengaku tak keberatan atas keputusan pemerintah yang membatalkan keberangkatan haji tahun ini.

“Ya belum melakukan persiapan karena sejak awal kami masih menunggu pengumuman pemerintah,”katanya.

Terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Haji dan Umroh, Kementerian Agama (Kemenag) Boyolali, Asikin, didampingi Bidang Haji, Saiful Anwar mengungkapkan, sebanyak 783 calon jamaah haji (Calhaj) dari Kabupaten Boyolali gagal berangkat haji tahun ini. Merekai terbagi dalam tiga kelompok terbang (Kloter). Recananya 204 Calhaj terbang ke tanah suci bersama jamaah dari Solo di kloter 49.

“Kemudian kloter 50, Boyolali penuh, 352 jamaah. Kemudian 222 calhaj sisanya bakal terbang di kloter 51 bersama jamaah Calhaj dari Kabupaten Demak,” ujar Saiful Anwar.

Calhaj yang gagal berangkat tahun ini, bakal diberangkatkan tahun 2021 mendatang. Dengan begitu calhaj yang sedianya berangkat tahun 2021 juga mundur lagi setahun.

“Seluruh Calhaj yang sedianya berangkat haji tahun ini sudah melunasi pembayaran biaya haji. Bahkan, seluruh paspor Calhaj juga telah dikumpulkan untuk penerbitan Visa,” pungkasnya.